Salam

Pembinaan Peternak Harus Lebih Serius

Ketua Tim Satgas Penanganan Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) Aceh, Taqwallah MKes menyatakan, jumlah sapi, kerbau

Editor: bakri
Foto Kiriman Warga
Tim Bidang Peternakan Dinas Pertanian, Perkebunan, Peternakan dan Perikanan Kota Subulussalam melakukan penanganan terhadap ternak yang terjangkit wabah Penyakit Mulut dan Kuku (PMK). 

Ketua Tim Satgas Penanganan Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) Aceh, Taqwallah MKes menyatakan, jumlah sapi, kerbau, kambing, serta sejenisnya yang sembuh dari Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) di Aceh setiap harinya terus bertambah.

“Per tanggal 30 Juli 2022, jumlah ternak masyarakat Aceh yang sudah sembuh mencapai 38.673 ekor, dari yang sakit 44.557 ekor.

” Artinya, hingga akhir Juli 2022 masih ada 5.568 ekor lagi ternak di Aceh yang masih menderita PMK, lebih 2.000 ekor di antaranya ada di Aceh Besar.

Dari total ternak yang terserang PMK, yang dipotong paksa 51 ekor dan mati akibat kegansan virus itu mencapai 265 ekor.

Pengobatan sapi, kerbau, kambing, dan sejenisnya yang terkena PMK dilakukan dengan berbagai cara.

Antara lain, ada peternak yang melakukan dengan obat tradisional lokal setempat, ada juga dengan obat turun panas, antibiotik dan vitamin yang dikirim dari Dinas Peternakan Aceh.

Untuk mencegah serangan virus PMK di Aceh, ternak ternak yang sehat diupayakan melalui program vaksinasi.

Oleh karena itu, vaksin yang sudah dikirim ke kabupaten/kota diharapkan bisa dimanfaatkan vaksinator ternak untuk memvaksin sapi, kerbau, dan kambing yang belum terserang virus PMK.

“Suntik vaksin PMK, salah satu cara pencegahan yang paling baik, untuk meningkatkan kekebalan ternak dari serangan penularan virus PMK,” kata pejabat Dinas Peternakan Aceh.

Baca juga: 411 Ekor Ternak Sembuh dari PMK

Baca juga: Pj Bupati Aceh Besar Minta Aktivitas Pos Penyekatan Penanggulangan PMK Dimaksimalkan

Kita mengapresiasi semua usaha yang dilakukan Pemerintah, khususnya Dinas Peternakan dan pihak-pihak terkait lainnya.

Akan tetapi, kita juga ingin mengingatkan, menghadapi serangan PMK yang begitu mengejutkan, pemerintah bukan hanya berkewajiban mengobati ternak-ternak yang terinfeksi virus mematikan itu, tapi yang lebih penting juga melakukan pembinaan peternak.

Para peternak harus dibina atau diedukasi agar memiliki pengetahuan yang cukup sehingga ke depannya sapi-sapi, kerbau, kambing, domba, dan lainnya yang mereka pelihara bisa terhindar dari serangan berbagai penyakit.

Dan, upaya pembinaan ini harus dilakukan secara kontinyu.

Para peternak harus diajari betul mendeteksi gejala-gejala penyakit ternak yang umum terjadi.

Gejala paling umum yang ditunjukkan ternak yang terinfeksi PMK adalah demam dan pembentukan lepuh, bisul serta koreng pada mulut, lidah, hidung, kaki, dan puting.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved