Salam

Pembinaan Peternak Harus Lebih Serius

Ketua Tim Satgas Penanganan Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) Aceh, Taqwallah MKes menyatakan, jumlah sapi, kerbau

Editor: bakri
Foto Kiriman Warga
Tim Bidang Peternakan Dinas Pertanian, Perkebunan, Peternakan dan Perikanan Kota Subulussalam melakukan penanganan terhadap ternak yang terjangkit wabah Penyakit Mulut dan Kuku (PMK). 

Terdapat juga lesi pada kaki dan sela jari kaki.

Ternak yang terinfeksi biasanya mengalami depresi, tidak banyak bergerak, dan kehilangan nafsu makan, serta kemungkinan adanya cairan hidung dan air liur berlebihan.

Para peternak juga harus paham tindakan apa yang perlu mereka lakukan untuk mencegah atau mengobatinya.

Ini sangat penting mengingat banyak virus sekarang yang tingkat sebarannya sangat cepat serta sangat mematikan.

Oleh sebab itu, tindakan pencegahan dan pengobatan harus dilakukan secara cepat dan tepat.

Guru Besar Fakultas Kedokteran Hewan, Universitas Gadjah Mada, Prof drh R Wasito MSc PhD, mengatakan virus PMK yang mendadak menyerang Indonesia sejak tiga bulan lalu bersama daging atau ternak hidup dari negara endemik seperti India, Malaysia, dan Thailand.

Penyebaran virus ini sangat cepat.

Bisa lewat orang, bisa lewat kendaraan, bahkan bisa lewat udara, dari daerah yang tercemar.

Jadi, kalau ada kendaraan atau orang yang berasal dari daerah wabah, itu harus benar-benar diperhatikan.

Karenanya, pemerintah diingatkan agar mengimpor daging atau sapi dari negara-negara yang sudah bebas PMK seperti Australia dan Selandia Baru.

Nah?!

Baca juga: Warga Minta Pemerintah Gencarkan Vaksinasi Tangkal Wabah PMK

Baca juga: Total Kasus PMK Sapi di Langsa 2.123 Ekor, Ini Jumlah Ternak yang Sembuh dan Masih Sakit

 

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

Realisasi APBA 2025 Harus Dipacu

 
© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved