Berita Aceh Tenggara
Lagi Antar Anak Sekolah, Petani Ini Tewas ditebas Orang Sekampung, Lalu ditinggal di Tengah Jalan
Kali ini, seorang petani di Kabupaten Aceh Tenggara yang menjadi korbannya. Ia tewas dibunuh oleh seseorang saat sedang mengantar anaknya ke sekolah.
Penulis: Yeni Hardika | Editor: Agus Ramadhan
SERAMBINEWS.COM - Kasus pembunuhan kembali terjadi di Aceh.
Kali ini, seorang petani di Kabupaten Aceh Tenggara yang menjadi korbannya.
Ia tewas dibunuh oleh seseorang saat sedang mengantar anaknya ke sekolah.
Saat ditemukan, kondisi jasadnya cukup memilukan.
Leher petani tersebut nyaris putus.
Sementara tubuhnya ditemukan di tengah badan jalan, tepatnya di atas sepeda motor yang diduga dikendarai saat mengantar anaknya ke sekolah.
Sosok petani yang ditemukan meninggal dengan leher nyaris putus itu ialah Togar Ensudin (38), warga asal Desa Lawe Beringin Horas, Kecamatan Semadam.
Baca juga: Debit Bendung Irigasi Mulai Turun, Petani Tak Ada Izin Tanam Gadu Jangan Nekat
Belakangan diketahui, ternyata petani tersebut merupakan korban pembunuhan.
Pelakunya diduga merupakan seorang pria yang juga tinggal di desa yang sama dengan petani tersebut.
Dibunuh saat antar anak
Dilansir dari TribunGayo.com, Kapolres Aceh Tenggara AKBP Bramanti Agus Suyono SH SIK MH didampingi Kapolsek Semadam, Iptu Jumianto mengatakan, korban ditemukan tewas pada Selasa (2/8/2022) sekira pukul 06.30 WIB, di jalan umum desa setempat.
Pria yang berprofesi sebagai petani tersebut diduga menjadi korban pembunuhan.
Ia menjelaskan, saat ini pihaknya masih mendalami kasus tersebut guna mengungkap kebenarannya.
Baca juga: Kepala Desa di Sumsel Tewas Dibunuh saat Akan Shalat, Korban Alami 7 Tusukan, Pelaku Ungkap Motifnya
AKBP Bramanti Agus juga menjelaskan secara singkat kronologi kejadian yang menimpa petani di Desa lawe Beringin Horas ini terjadi saat korban sedang mengantar anaknya kesekolah.
“Pada Selasa (2/8/2022) sekira pukul 06.30 WIB korban hendak mengantar anaknya pergi ke sekolah,” ujar Kapolres Aceh Tenggara AKBP Bramanti Agus Suyono melalui Iptu Jumianto, seperti dilansir dari TribunGayo.com, Selasa (2/8/2022).
Setiba di TKP yaitu di Jalan Desa Lawe Beringin Horas, korban dicegat pelaku di tengah jalan.
Saat itulah pelaku beraksi menebaskan sebilah parang ke leher korban sebanyak tiga kali, hingga menyebabkan korban tewas di tempat.
“Korban langsung meninggal dunia di lokasi kejadian,” terang Iptu Jumianto.
Setelah membunuh korban, pelaku langsung melarikan diri dengan mengendarai sepeda motor Revo miliknya.
Baca juga: Nasib Wanita diduga Penyuka Sesama Jenis, 2 Kali Rebut Pacar Adik Kandung Sendiri, Berakhir dibunuh
Kondisi leher korban nyaris putus
Lebih lanjut Iptu Jumianto menjelaskan, kondisi leher korban saat ditemukan di tengah jalan nyaris putus.
Sementara itu, berdasarkan foto yang diambil saat jenazah korban ditemukan, posisi tubuh korban saat itu masih di atas sepeda motor.
Bahkan salah satu kaki korban terhimpit sepeda motor yang sudah terbaring jatuh di tengah jalan.
Iptu Jumianto mengatakan, setelah kejadian pembunuhan, korban langsung dilarikan ke RSUD Sahuddin Kutacane untuk dilakukan visum.
Berdasarkan hasil visum, diketahui bahwa korban mendapat tiga luka bacokan.
Dua luka tersebut terdapat pada bagian kepala belakang.
Lalu satu luka terdapat pada bagian leher depan.
"Semua luka bekas kena bacokan diduga menggunakan parang," terangnya.
Pelakunya orang sekampung
Iptu Jumianto menyebutkan, setelah kejadian tersebut, warga yang menemukan korban langsung melaporkan kejadian tersebut ke pihak keluarga dan kepolisian setempat.
Mendapat laporan tersebut, pihaknya pun langsung terjun ke lokasi untuk melakukan penyelidikan.
Belakangan diketahui, petani tersebut diduga dibunuh oleh warga yang merupakan orang sekampungnya.
Disebut-sebut, pelaku pembunuhan diduga seorang pria berinisial KB (47), yang juga merupakan warga Desa Lawe Beringin Horas.
Baca juga: Wakil Komite II DPD RI dan Polbangtan Medan Tingkatkan Kapasitas Petani Aceh Besar Lewat Bimtek
Adapun motif pembunuhan itu, kata Iptu Jumianto, diduga karena pelaku cemburu dan dendam terhadap korban.
Namun hingga saat ini, pihak kepolisian masih mendalami kasus pembunuhan yang menewaskan petani asal Desa lawe Beringin Horas tersebut.
Sebelumnya, petugas telah melakukan proses penyelidikan di lokasi kejadian untuk mengumpulkan barang bukti dan sejumlah keterangan.
Iptu Jumianto menjelaskan, bahwa petugas dari penyidik Satuan Reskrim Polres Agara telah memeriksa beberapa saksi untuk mengungkap kasus itu.
Termasuk aparat desa, serta istri dan anak korban.
Sementara pria yang diduga menjadi pelaku pembunuhan kini sedang diburu oleh polisi.
"Petugas sedang memburu pelaku,” pungkasnya.
(Serambinews.com/Yeni Hardika; TribunGayo.com/Asnawi Luwi)
BERITA KANAL NANGGROE
BACA BERITA LAINNYA DI SINI