Internasional

Uskup Agung Lebanon Boyong Uang Tunai Rp 6,8 Miliar dari Israel, Berubah Jadi Pertikaian Politik

Seorang Uskup Agung Lebanon telah menjadi pemicu pertikaian politik dan sektarian di L ebanon.

Editor: M Nur Pakar
AFP
Presiden Lebanon Michel Aoun berbicara dengan Patriark Maronit Beshara Al-Rai di Beirut, Lebanon. 

SERAMBINEWS.COM, BEIRUT - Seorang Uskup Agung Lebanon telah menjadi pemicu pertikaian politik dan sektarian di L ebanon.

Dia membawa uang tunai lebih dari $460.000, sekitar Rp 6,8 miliar dari Israel ke Lebanon.

Lebanon yang dilanda krisis telah membawa kasus itu meluas ke politik kepresidenan.

Situasi tersebut telah meningkatkan perselisihan antara dua kubu politik yang kuat, kelompok Hizbullah Muslim Syiah Lebanon dan Gereja Maronit, seperti dilansir AFP, Rabu (3/8/2022).

Pendeta itu ditahan sebentar bulan lalu oleh agen perbatasan Lebanon yang menyita 20 koper berisi uang tunai dan obat-obatan.

Dengan alasan dia melanggar undang-undang ketat Lebanon terhadap normalisasi dengan Israel.

Baca juga: Keinginan Warga Lebanon Makin Tinggi, Pengungsi Suriah Harus Segera Pulang ke Negaranya

Lawan Hizbullah mengatakan kelompok yang didukung Iran telah mempengaruhi lembaga dan badan keamanan Lebanon, dan telah menggunakan mereka untuk menargetkan Gereja Maronit.

Uskup Agung, Moussa el-Hajj, anggota senior Gereja Maronit, yang patriarknya menjadi semakin kritis terhadap Hizbullah yang didukung Iran dan pengaruhnya yang berkembang di Lebanon.

Sebagian besar komunitas Kristen melihat penahanan uskup agung sebagai serangan terhadap gereja.

Dalam sebuah khutbah akhir bulan lalu, Patriark Maronit Beshara Al-Rai mengecam proses hukum terhadap el-Hajj sebagai rekayasa.

Dia beralasan uang itu untuk amal dan menuntut agar tuduhan itu dibatalkan dan hakim militer yang memimpin kasus itu mengundurkan diri.

Al-Rai disambut dengan tepuk tangan meriah dan pengunjuk rasa berkumpul minggu berikutnya di kediaman musim panasnya untuk berkumpul mendukung gereja.

Baca juga: Lebanon Dihantam Krisis Pangan Parah, Demonstran Serbu Toko Roti dan Kue

Mendasari perselisihan, dekade hubungan bermusuhan antara Israel dan Lebanon.

Kedua negara secara resmi telah berperang sejak pendirian Israel pada tahun 1948.

Lebanon memiliki undang-undang anti-normalisasi yang keras.

Halaman
123
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved