Berita Aceh Utara
PGE Cari Sumber Migas Baru dengan Teknologi Canggih di Aceh Utara
PT Pema Global Energi (PGE) menyosialisasi kegiatan pencarian sumber migas baru (Seismik 3D), di Kantor Bupati Aceh Utara, Landing, dua hari lalu
Penulis: Jafaruddin | Editor: Muhammad Hadi
Laporan Jafaruddin I Aceh Utara
SERAMBINEWS.COM, LHOKSUKON – PT Pema Global Energi (PGE) menyosialisasi kegiatan pencarian sumber migas baru (Seismik 3D), di Kantor Bupati Aceh Utara, Landing, dua hari lalu.
Survei seismik 3D PGE menggunakan mobil Vibroseis yang akan melakukan getaran pada tanah untuk menghasilkan data yang kemudian ditangkap dan unit mobil lainya.
Teknisnya, saat beroperasi truk vibroseis ini akan menurunkan alat semacam vibrator yang ditempelkan ke tanah.
Dari vibrator itu muncul getaran.
Getaran ini yang nantinya ditangkap oleh unit lainnya yang disebut Lobo untuk diteliti oleh tim ahli. Tergolong canggih, karena vibroseis ini baru pertama kali digunakan di Aceh.
Baca juga: VIDEO Penggunaan Komponen Dalam Negeri Pada Badan Pengelola Migas Aceh Terus Meningkat
Sedangkan seismik sebelumnya dilakukan dengan pengeboran dan menggunakan bahan peledak (Handak), untuk melakukan pemetaan struktur di bawah permukaan bumi untuk bisa melihat ada kemungkinan adanya jebakan minyak dan gas.
Sosialisasi itu dilakukan kepada para pemangku kepentingan di Kabupaten Aceh Utara.
Dihadiri Pj Bupati Aceh Utara, Azwardi Abdullah, Ketua DPRK Aceh Utara, Arafat Ali, perwakilan Korem 011 Lilawangsa.
Kemudianperwakilan Polres Aceh Utara, perwakilan Kodim 0103 Aceh Utara, para kepala dinas, para camat di Kabupaten Aceh Utara, perwakilan BPMA serta manajemen PGE.
Direktur Utama PGE, Teuku Muda Ariaman, dalam sambutannya menyampaikan saat ini kondisi Wilayah Kerja B peninggalan Exxon Mobil dan PHE NSB yang dikelola PGE sudah mendekati batas akhir keekonomian, dengan kontrak PGE selama 20 tahun ke depan.
Baca juga: Profil Marwan Z, Plh Kakan Kemenag Subulussalam, Dua Kali Jadi Kepala KUA Teladan se-Aceh
Komitmen kerja pasti yang diperintah oleh pemerintah untuk tiga tahun pertama, kata Teuku Muda, salah satunya adalah studi seismik,
Untuk keberlangsungan Wilayah kerja B yang diprediksi keekonomiannya hanya bisa bertahan 2 sampai 3 tahun ke depan.
"Kalau tidak dilakukan pencarian sumber migas baru maka PGE akan berhenti beroperasi,” ujar Direktur Utama PGE.
Maka akan sangat besar kerugian bagi Aceh. Oleh karena itu PGEmohon dukungan sepenuhnya dari semua pihak untuk menyukseskan kegiatan ini.
Ia menambahkan, jika kegiatan pencarian sumber baru ini berjalan dengan baik dan dapat ditemukan sumber baru,
Maka migas yang dihasilkan oleh PGE akan sangat mendukung pemasukan daerah setelah berkurangnya transfer dana otsus oleh pemerintah pusat.
Baca juga: Direktur Ponpes Gontor Jawa Timur Sambangi Pesantren Modern Misbahul Ulum Paloh
Selain itu juga dapat menjawab kebutuhan bahan bakar untuk menghidupkan kawasan industri lainnya seperti Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Arun, PIM dan industri lain di Aceh Utara dan Lhokseumawe.
Perwakilan Badan Pengelola Migas Aceh (BPMA), Muhammad Makmun, menyampaikan bahwa kegiatan seismik 3D seismik yang dilakukan PGE adalah yang pertama kali di bawah pengawasan BPMA.
Ini setelah adanya Undang-Undang Pemerintah Aceh (UUPA) yang melahirkan PP 23 Tahun 2015 yang memungkinkan Aceh mengelola migas sendiri.
"Kami berharap agar kegiatan ini berjalan dengan baik dan mendapatkan hasil yang maksimal untuk menambah devisa negara yang kemudian dikembalikan dalam bentuk dana bagi hasil migas ke daerah penghasil" ujar Makmun.
Sementara itu, Pj Bupati Aceh Utara, Azwardi Abdullah, dalam sambutannya mengatakan bahwa masyarakat Aceh harus bersyukur dengan rencana survei seismik ini.
Karena hal ini merupakan harapan baru untuk masa depan Aceh secara umum dan masa depan Aceh Utara secara khusus.
"Jika nanti hasilnya positif maka masyarakat yang akan menikmati hasilnya" kata Azwardi.
Baca juga: Tangki Gas Eks Arun Dijadikan Pusat Logistik Gas di Sumatera, Bea Cukai Aceh Fasilitasi PLB
Ia mengatakan untuk menyukseskan kegiatan tersebut perlu adanya harmonisasi dan komunikasi yang baik dengan semua pemangku kepentingan hingga ke masyarakat di desa-desa yang akan dilewati oleh kendaraan seismik tersebut.
"Kegiatan ini menyangkut dengan kesejahteraan anak cucu kita ke depan maka kegiatan ini harus kita dukung bersama,” ujar Azwardi.
Pemkab Aceh Utara kata Azwardi, akan mengawal kegiatan ini karena ini menyangkut kekayaan alam Aceh Utara.
“Apalagi saat ini sudah ada undang-undang yang mengatur Aceh bisa mengelola migas sendiri dengan hadirnya BPMA," tambah Azwardi.
Baca juga: Siapa Wanita Dalam Video Bersama Diduga Oknum Pejabat Kemenag Kota Subulussalam?
Ketua DPRK Aceh Utara, Arafat Ali, menyampaikan,sebagai wakil rakyat Aceh Utara Ia sangat mendukung kegiatan pencarian sumber migas baru oleh PGE demi penambahan PAD Aceh Utara ke depan.
Kegiatan seperti ini ata Arafat perlu keterlibatan berbagai pihak khususnya masyarakat setempat dan butuh komunikasi yang baik hingga level paling bawah agar kegiatan tersebut berjalan dengan baik.
“Saya mewakili DPRK Aceh Utara dan KPA wilayah Pase menyatakan dukungan untuk kegiatan ini," tutupnya. (*)
Baca juga: Harga Emas Antam Hari Ini Turun Tajam, Berikut Rincian Harga Emas Per Gram, Sabtu (6/8/2022)