Harga Bawang Merah Lokal Cenderung Turun, Cabai Merah Jawa Masuk Aceh, Dijual Rp 70.000-Rp 75.000/Kg

Laporan Herianto I Banda Aceh

SERAMBINEWS.COM, BANDA ACEH - Memasuki minggu kedua bulan Agustus 2022, harga bawang merah produksi lokal dari Kabupaten Pidie cenderung menurun.

Sebelumnya Rp 40.000/Kg – Rp 60.000/Kg, turun menjadi Rp 32.000 – Rp 30.000/Kg. Sementara harga cabai merah lokal juga ikut turun, dari Rp 95.000 – Rp 110.000/Kg, turun menjadi Rp 90.000/Kg, sehubungan sudah masuknya cabai merah dari Jawa Barat dengan harga jual eceran di Pasar Induk Lambaro Rp 70.000 – Rp 75.000/Kg.

Pedagang cabai merah di Pasar Induk Lambaro, Aceh Besar, Taufiq yang dimintai penjelasannya terkait cenderung menurunnya harga bawang merah lokal dari Pidie mengatakan, sangat wajar harga bawang merah lokal, pada minggu kedua bulan Agustus 2022 ini menurun.

Alasannya, sejak minggu pertama bulan Agustus ini, petani bawang merah di Kecamtan Simpang Tiga, Kabupaten Pidie dan kecamatan lainnya sedang panen raya bawang merah.

• VIDEO KTNA Aceh Tamiang Kembangkan Bawang Merah Organik di Rooftop

• Penambang Manfaatkan Pasir yang Terbawa Banjir Bandang

Para pedagang pengumpul bawang merah dari Banda Aceh dan Aceh Besar, turun ke lokasi sentra produksi bawang merah di Kabupaten Pidie, diantaranya Simpang Tiga, untuk membeli hasil panen tanaman bawang merah petani di Kecamatan Simpang Tiga Pidie dan lainnya, dalam jumlah yang lebih banyak, untuk di pasarkan ke Aceh Besar dan Banda Aceh.

Untuk bawang merah yang baru dipanen dan telah dijemur satu minggu, sebut Taufiq, petani bawang merah di Simpang Tiga, melepasnya dengan harga Rp 20.000 – Rp 25.000/Kg. Sementara pedagang pengumpul yang beli bawang merah dari petani bawang merah di Pidie, melepas bawang merahnya kepada pedagang ecer di Pasar-Pasar Tradisionil di Aceh Besar dan Banda Aceh dengan harga Rp 23.000 – Rp 27.000/Kg, sehingga harga jual eceran bawang merah di tingkat pengecer minggu ini menjadi Rp 30.000 – Rp 32.000/Kg.

Pasokan bawang merah lokal dari Pidie, sejak minggu pertama sampai minggu kedua bulan Agustus ini cukup banyak, per harinya bisa mencapai 3 – 5 ton, sebelumnya hanya sekitar 500 Kg 1.000 Kg atau 1 ton, sehingga jumlah pedagang yang menjual bawang merah, terlihat banyak di pasar dan harganya cenderung turun.

Harga bawang peking dari Cina ikut turun, dari Rp 25.000/Kg menjadi Rp 15.000/Kg. Sudah menjadi kebiasaan, setiap petani bawang merah di Pidie dan Blangkeren, Gayo Lues, sudah panen bawang merah, harga bawang impor peking dari Cina, langsung jatuh. Bawang putih masih relatif stabil Rp 22.000/Kg.

Amin, pedagang cabe lainnya di Pasar Induk Lambaro mengatakan, harga cabe merah lokal dan Sumut yang selama ini menguasai pasar cabe merah di Pasar Induk Lambaro dan Pasar Almahirah Kota Banda Aceh, dengan harganya yang tinggi mencapai Rp 95.000 – Rp 110.000/Kg, sudaha bertahan tiga bulan, memasuki minggu kedua bulan Agustus ini, sudah mulai mendapat perlawanan pasokan cabe merah dari pulau Jawa, khususnya Jawa Barat.

Harga jual cabe merah dari Jawa Barat itu, sebut Amin, hanya sekitar Rp 70.000 – Rp 75.000/Kg, lebih murah dari harga cabe lokal Pidie, Aceh Besar dan Brastagi Sumut Rp 95.000 – Rp 110.000/Kg.

Amin mengatakan, pagi ini dirinya mendapat kiriman cabe merah dari Jawa Barat, sebnyak empat kotak, seberat 100 Kg. Cabe itu dijual murah saja dengan harga Rp 70.000 – Rp 75.000/Kg.

“Alhamdulillah, banyak ibu-bu rumah tangga yang membeli cabe merah dari Jawa Barat ini, karena harganya murah,” turur Amin.

Cabaimerah dari pulau Jawa itu, dikirim melalui bus-bus penumpang rute Bandung-Banda Aceh, antara lain Bus JRG dan Bus PMTOH. Waktu penggirimannya tiga hari tiga malam sudaha, tiba di Pasar Induk Lambaro, Aceh Besar.

Cabai merah dari Pulau Jawa ini, kata Amin, sangat membantu para ibu rumah tangga, dalam pembelian cabai merah. Selisih harga dengan cabe merah lokal dan cabai merah Brastagi Sumut, cukup besar mencapai Rp 20.000 – Rp 25.000/Kg.