Breaking News

Persiraja Mania

Mantan Presiden Persiraja yang Kini Pimpin Klub Golf Tertua di Indonesia Sarankan Ini untuk Dek Gam

Ramli Ibrahim, Mantan Presiden Persiraja yang kini memimpin klub golf tertua di Indonesia atau nomor dua tertua di ASEAN, Presiden Jakarta Golf Club

Penulis: Sara Masroni | Editor: Mursal Ismail
Facebook Tribun GAYO
Ramli Ibrahim, Mantan Presiden Persiraja yang kini memimpin klub golf tertua di Indonesia atau nomor dua tertua di ASEAN, Presiden Jakarta Golf Club. 

"Ada 29 klub hubungan resiprokal kerja sama yang akan diundang," kata Ramli Ibrahim.

Klub-klub tersebut berasal Malaysia, Singapura, Australia, Argentina termasuk Hong Kong dan beberapa negara lainnya.

Menariknya, pagelaran atau event akbar tersebut nantinya akan dimeriahkan dengan pertunjukan seni Aceh.

Dalam puncak perayaan 150 Tahun Jakarta Golf Club, Ramli Ibrahim akan mewarnainya dengan pertunjukan Didong, Tari Saman, Guel, Ratoh Jaroe dan sajian kopi Gayo.

Baca juga: Kisah Rahmah, Ketua Koperasi Ketiara, dari Kopi Gayo Gelondong sampai Ekspor ke Luar Negeri

Perbedaan Pimpin Organisasi Golf dan Sepakbola

Ditanya apa perbedaan saat memimpin organisasi golf dengan sepakbola, Ramli Ibrahim mengaku ada perbedaan yang begitu jauh antara memanajemen kedua cabang olahraga ini.

Ia berujar, golf secara latar belakang ada yang berasal dari sipil, TNI, orang tua, mantan pejabat seperti menteri dan sebagainya.

Sementara mengenai dunia si kulit bundar sedikit berbeda, ia menekankan permasalahan pokok dunia sepakbola profesional dalam segi manajemen, ada di urusan finansial klub.

"Memang mengurus sepakbola ini terus terang saja yang paling pokok kan masalah uang," kata Ramli Ibrahim.

"Sepakbola ini tidak mungkin hanya Presiden Persiraja sendiri yang mengurusnya. Harus kita bersama-sama," tambahnya.

Ia menyarankan agar Presiden Persiraja saat ini, Dek Gam segera mengajak semua stakeholder untuk ikut bersama-sama membangun Persiraja.

"Ini mungkin saya saran kepada Presiden Persiraja Dek Gam, adik saya itu, ya kita ajak semua pihak, kita ajak semua ikut lah, semua stakeholder yang berkepentingan," katanya.

"Apalagi membawa nama Aceh, apa Pemda, apa semuanya (diajak)," tambahnya.

Ia juga menyarankan, menghidupi Persiraja bisa dengan menggunakan CSR, bantuan pihak ketiga dan lain sebagainya sebagai tambahan dalam hal finansial.

"Karena masalah pokok untuk sepakbola saat ini adalah masalah keuangan. Mulai dari beli pemain dan segala kebutuhan lain," katanya.

Baca juga: Profil Defri Riski, Eks Pemain Persiraja asal Aceh Tengah yang Perkuat Rans Nusantara FC di Liga 1

Halaman 2 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved