Pojok UMKM
IZZI, Minuman Segar yang Digemari Pelajar
Konsumen minuman segar IZZI umumnya pelajar dan mahasiswa. Karena harganya tergolong murah. Untuk kemasan 250 ml dijual Rp 7.000-Rp 8.000/ botol.
SERAMBINEWS.COM, BANDA ACEH - Kepala Dinas Koperasi dan UKM Aceh, Azhari SAg MSi diwakili Kasi Pelayanan Informasi dan Usaha PLUT UMKM, Andri Sufrianzah bersama mitra kerja yang juga peneliti UMKM dari Universitas Syiah Kuala (USK), Dr Iskandar, baru-baru ini melakukan kunjungan kerja ke sejumlah unit produksi minuman segar yang diproduksi pelaku usaha mikro di kawasan Aceh Besar.
Salah satu lokasi produksi minuman segar UMKM yang dikunjungi beralamat di Gampong Lamcalok Kajhu, Aceh Besar. Merry Susana mengatakan, usaha produksi minuman segar bernama IZZI, berbahan baku Nata De Coco, selasih, sirup leci dan lainnya, sempat terhenti beberapa bulan akibat terdampak pandemi Covid-19.
IZZI berhenti produksi karena daya beli masyarakat yang rendah. Apalagi dampak pandemi, kegiatan belajar mengajar dan perkualihan harus dilakukan secara online. Kantin-kantin sekolah dan kampus yang menjadi tempat penitipin penjualan minuman segar IZZI juga ditutup, sehingga membuat reseller sementara berhenti beroperasi.
Baca juga: Nata De Coco Produksi Suwarti Jadi Menu Pesta
Minuman segar IZZI, kata Merry, diproduksi mulai tahun 2019. Pada awal produksi, pangsa pasarnya terus meningkat. Konsumen minuman segar IZZI umumnya pelajar dan mahasiswa. Karena harganya tergolong murah. Untuk kemasan 250 ml dijual Rp 7.000-Rp 8.000/ botol. “Pemasaran IZZI sempat mencapai 3.000 botol/bulan, namun di pertengahan 2019 produksi berkurang hingga 1.500 botol/bulan. Untuk bisa bertahan, saya tetap memproduksi minuman segar IZZI dengan enam rasa, yaitu leci, blueberry, melon, jeruk, strawberry dan mangga,” terangnya.
Untuk sementAra ini, sebut Merry, penjualan minuman segar IZZI masih melalui reseller dan intagram @IZZIjellybna, dengan nomor HP 0823 7042 5700. Ia mengatakan, minuman segar IZZI semakin nikmat jika dikonsumsi dalam keadaan dingin. Karenanya IZZI harus disimpan di freezer.
Pakar UMKM Universitas Syiah Kula (USK), Dr Iskandar mengatakan, ia sengaja turun mendampingi Dinas Koperasi dan UKM Aceh, dalam melakukan pembinaan UMKM pasca pandemi Covid-19, untuk mendapatkan masukan terbaru dari UMKM yang masih bertahan operasi maupun yang baru memulai kegiatan produksi makanan maupun minuman.
Baca juga: Black Soybean Coffee, Kopi Kedelai Hitam
Iskandar menyarankan, Dinas Koperasi dan UKM Aceh bersama dinas teknis lainnya, perlu mencari solusi terbaik, bagi masalah yang dihadapi Pelaku UMKM untuk bisa meningkat omzet penjualannya.
Kadis Koperasi dan UKM Aceh, Azhari SAg MSi melalui Kasi Pelayanan Informasi dan Usaha PLUT UMKM, Andri Sufrianzah mengatakan, masalah yang dihadapi pelaku UMKM, akan kita jadikan bahan dalam penyusunan perencanaaan pembinaan untuk tahun 2023. “Semoga dengan turun bersama pakar UMKM dari USK, kita akan mendapat solusi yang terbaik,” ujarnya.(*)