Kupi Beungoh
Otsus Berkurang, Investasi Tak Kunjung Datang, Aceh Sedang Sekarat? (Mengetuk Hati Para Pengusaha)
Beredar kabar, Ismail dan beberapa pengusaha lokal dan nasional asal Aceh, akan membentuk sebuah lembaga perniagaan Aceh,
"Aceh kawasan investasi paling strategis di Pulau Sumatera," kata Helvizar Ibrahim, Plt Sekretaris Daerah (Sekda) Aceh dalam kegiatan Aceh Internasional Busines Summit and Expo 2019, di Banda Aceh Convention Center, Sabtu (27/04).
Acara dihadiri oleh Duta Besar Polandia untuk Indonesia, Beata Stoczynska.
Selain letaknya strategis, kata Helvizar, Aceh punya sumber daya energi yang berkecukupan serta infrastruktur pendukung.
Selain itu, pemerintah menyediakan pusat investasi seperti Pelabuhan Bebas Sabang, KEK Arun, KIA Ladong dan Pelabuhan Samudera Lampulo.
"Sumber Daya Manusia kita juga lengkap," kata Helvizar.
Dari survei BPS, kualitas SDM Aceh juga dalam tiga tahun terakhir terus meningkat.
Terlihat dari indek pertumbuhan manusia Aceh yang mencapai 71,19 persen atau berada pada posisi 11 secara nasional.
Jika melihat potensi Aceh yang begitu besar maka tidak layak Aceh menyandang sebagai daerah termiskin di Sumatera.
Pasti adalah yang salah dalam mengurus Aceh selama ini.
Investasi yang digembar-gemborkan sejak masa Pemerintahan Irwandi Yusuf hingga Nova Iriansyah, masih berupa angan-angan.
Sekali lagi, kita tidak boleh berpangku tangan.
Harus ada sebuah terobosan.
Terobosan-terobosan yang dilakukan oleh Pj Gubernur Aceh, Marzuki Achmad yang melobi banyak pihak di pusat, telah memberi secercah harapan.
Komunikasi dan silaturahmi yang sempat terganggu antara stakeholder di Aceh, hendaknya segera bisa tersambung kembali.
Maka, sekali lagi, kita tidak boleh berpangku tangan, hanya pasrah dengan keadaan.