Internasional

Ethiopia Produksi Listrik dari Bendungan Raksasa, Perdana Menteri Sebut Warga Kembali Lihat Cahaya

Ethiopia memulai produksi listrik dari turbin kedua di bendungan raksasa kontroversial di Blue Nile atau Sungai Nil pada Kamis (11/8/2022).

Editor: M Nur Pakar
AFP
Bendungan raksasa di Ethiopia yang mulai memproduksi listrik 

SERAMBINEWS.COM, RIYADH - Ethiopia memulai produksi listrik dari turbin kedua di bendungan raksasa kontroversial di Blue Nile atau Sungai Nil pada Kamis (11/8/2022).

Perdana Menteri Ethiopia Abey Ahmed menegaskan rakyat negerinya yang selama ini melihat kegelapan akan kembali melihat cahaya.

Abey terus mengabaikan Mesir dan Sudan yang masih mengajukan keberatan atas proyek tersebut, seperti dilansir AFP, Kamis (11/8/2022).

Abey juga menegaskan pengisian ketiga bendungan Grand Ethiopian Renaissance (GERD) yang bernilai miliaran dolar sedang berlangsung.

Sebuah perkembangan yang membuat Mesir memprotes Dewan Keamanan (DK) PBB bulan lalu,

Langkah itu muncul, meskipun masih belum ada kesepakatan antara Ethiopia dan tetangga hilirnya Mesir dan Sudan tentang operasi GERD.

Baca juga: Perebutan Air Sungai Nil Berlanjut, Mesir Protes Pengisian Bendungan Raksasa Ethiopia ke DK PBB

Abey bersikeras pengisian ketiga bendungan senilai $4,2 miliar yang ditetapkan sebagai skema pembangkit listrik tenaga air terbesar di Afrika tidak menyebabkan kekurangan air bagi kedua negara.

"Kami telah berulang kali mengatakan kepada negara-negara hilir, terutama Mesir dan Sudan," ujarnya.

"Dengan menghasilkan listrik, kami mengembangkan ekonomi kami, serta untuk melihat warga kami yang hidup dalam kegelapan melihat cahaya," katanya.

Tidak ada tujuan untuk mengesampingkan dan merugikan negara-negara itu, tambahnya.

Ethiopia pertama kali mulai menghasilkan listrik di bendungan pada Februari 2022.

Saat ini, dua turbin, dari total 13 turbin yang ada di bendungan, menghasilkan listrik 750 megawatt.

"Kami siap menghadapi semua skenario setelah Ethiopia menyelesaikan fase pengisian ketiga Bendungan Renaissance," kata Menteri Irigasi Sudan Yasser Abbas.(*)

Baca juga: Mesir Cari Solusi Bendungan Raksasa Ethiopia, Minta Bantuan Utusan Khusus AS untuk Afrika

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved