Breaking News

Berita Luar Negeri

Uni Eropa Akui Pilih Kasih Dalam Mendukung Ukraina, Menutup Mata Terhadap Palestina

pilihan Uni Eropa untuk mendukung Kiev melawan Moskow adalah bentuk kesadaran dan penebusan moral Barat setelah gagal dalam konflik di Palestina.

Penulis: Agus Ramadhan | Editor: Muhammad Hadi
MOHAMMED ABED / AFP
Para demonstran Palestina mengibarkan bendera nasional saat mereka berkumpul untuk memprotes kunjungan Presiden AS Joe Biden ke Israel, di Kota Gaza pada 14 Juli 2022. 

AS menunjukkan dukungan tak tergoyahkan kepada Israel bahkan ketika Rezim Zionis terus membangun permukiman ilegal di wilayah Palestina yang diduduki. 

 Kritikus terhadap Washington, termasuk kepemimpinan otoritas Palestina, mengatakan pihaknya telah lama kehilangan kredibilitasnya sebagai mediator yang tidak memihak dalam konflik tersebut.

Kemlu RI Panggil Dubes Ukraina

Kementerian Luar Negeri (Kemlu) RI menyesalkan  pernyataan Duta Besar (Dubes) Ukraina untuk Indonesia, Vasyl Hamianin.

Hamianin menyindir perbedaan sikap pemerintah Indonesia atas serangan Israel di Gaza, Palestina, dengan serangan Rusia ke Ukraina.

Sindiran itu disampaikan Dubes Hamianin melalui media sosial.

Juru bicara Kemlu RI, Teuku Faizasyah, menegaskan sikap Dubes Hamianin sangat tidak patut dan bertentangan dengan pelaksanaan tugas dan misi diplomasi seorang duta besar.

"Ukraina tersebut sangatlah tidak patut dalam rangka seorang duta besar menajalankan misi diplomatiknya di satu negara. Karena mempertanyakan kebijakan politik luar negeri Indonesia," kata Faizasyah, melalui keterangan tertulisnya, Kamis (11/8/2022), dikutip dari InfoPublik.id

TEUKU FAIZASYAH, Jubir Kemenlu RI
TEUKU FAIZASYAH, Jubir Kemenlu RI (FOR SERAMBINEWS.COM)

Faizasyah menegaskan, pihaknya melalui Direktur Jenderal Amerika dan Eropa Kemlu RI, Ngurah Swajaya, telah memanggil Dubes Hamianin pada 9 Agustus 2022 lalu.

Dalam kesempatan itu pemerintah Indonesia mengecam pernyataan Dubes Hamianin.

"Kami telah memanggil Dubes Ukraina di Jakarta untuk menyampaikan ketidaksenangan pemerintah atau displeasure,”

“dan sekaligus juga mengecam postingan yang bersangkutan di media sosial Kemnlu yang mempertanyakan kebijakan politik luar negeri pemerintah Indonesia," kata Faizasyah.

"Karena sudah mempertanyakan apa yang menjadi ekspresi masyarakat terkait satu isu dan dibandingkan dengan kondisi Ukraina," ujar Faizasyah.

Baca juga: Jurnalis Wanita Rusia Protes Perang Ukraina Jadi Tahanan Rumah, Dituduh Sebar Berita Bohong

Faizasyah  menilai tindakan mengomentari kebijakan pemerintah RI bertentangan dengan kaidah pelaksana tugas dan misi diplomatik sebagai seorang dubes.

Sebelumnya, Dubes Hamianin mengekspresikan kekecewaan karena Kemlu RI merilis pernyataan kecaman soal serangan Israel di Gaza, Palestina, pekan lalu.

"Bagaimana dengan kecaman kuat terhadap serangan brutal di Ukraina selama 5 bulan terakhir? Dan kematian ratusan orang jika termasuk anak-anak dan umat Muslim?" tulisnya. (Serambinews.com/Agus Ramadhan)

BERITA TERKAIT LAINNYA 

IKUTI DAN BACA BERITA SERAMBINEWS.COM DI GOOGLE NEWS 

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved