Berita Aceh Besar

BPBD Aceh Besar Sosialisasi dan Simulasi Kebencanaan untuk Mahasiswa

BPBD) Aceh Besar, berikan sosialisasi dan simulasi kepada para mahasiswa di Pantai Nipah, Pulo Aceh

Penulis: Indra Wijaya | Editor: Muhammad Hadi
FOR SERAMBINEWS.COM
BPBD Aceh Besar bersama STIES Banda Aceh Kelas Jantho berikan sosialisasi kebencanaan kepada mahasiswa di Pantai Nipah, Pulo Aceh, Sabtu (20/8/2022) 

Laporan Indra Wijaya | Aceh Besar 

SERAMBINEWS.COM, ACEH BESAR - Dalam gerakan nasional Pengurangan Resiko Bencana (PRB), Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Aceh Besar, berikan sosialisasi dan simulasi kepada para mahasiswa di Pantai Nipah, Pulo Aceh, Aceh Besar, Sabtu (20/8/2022).

Kalaksa BPBD Aceh Besar, Ridwan Jamil mengatakan kegiatan tersebut dilakukan bekerja sama dengan Perguruan Tinggi Swasta (STIES) Banda Aceh Kelas Jantho yang diikuti oleh 70 orang mahasiswa.

Pihaknya menyelenggarakan Sekolah Laut tersebut sebagai langkah untuk memberikan edukasi dan pengetahuan kebencanaan bagi mahasiswa tentang pentingnya memelihara ekosistem wilayah pesisir.

"Mengingat kita berada di daerah yang tingkat kerawanan bencana tinggi, pencegahan dan kesiapsiagaan adalah suatu yang harus kita perhatikan baik melalui sosialisasi maupun simulasi seperti yang kita lakukan hari ini," kata Ridwan.

Baca juga: Tim Peneliti USK dan Unsam Kaji Pengaruh Sedimen Tsunami terhadap Tanaman Kebun

Baca juga: Jadwal Kualifikasi MotoGP Austria 2022 Hari Ini – Fabio Quartararo Jadi Ancaman Para Pembalap Ducati

Ia juga mengatakan, Gerakan Nasional Pengurangan Risiko Bencana (GNPRB) itu merupakan sebuah proses pemberdayaan komunitas yang berfokus pada kegiatan partisipatif dalam melakukan kajian, perencanaan, pengorganisasian, serta aksi untuk mewujudkan komunitas yang mampu mengelola dan mengurangi risiko bencana serta meningkatkan kualitas hidup. 

Upaya pelibatan itu, kata dia, dapat berupa kerjasama dalam bentuk gotong royong.

Dalam perspektif pengurangan risiko bencana yang berbasis komunitas, karakter gerakan komunita biasanya dinamis dan tidak seragam,berskala kecil serta berasal dari budaya dan kearifan lokal.

"Semangat budaya dan kearifan lokal, pemahaman interaksi manusia dan alam yang baik serta tradisional ini lebih membawa dampak yang berkelanjutan dan langsung memecahkan permasalahan kebencanaan dan lingkungan pada tingkat lokal / komunitas," pungkasnya.

Baca juga: VIDEO Rekaman CCTV Bongkar Peran Putri Candrawathi, jerat Istri Ferdy Sambo sebagai Tersangka

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved