Konflik Rusia vs Ukraina

Rusia Anggap AS Terlibat Langsung Dalam Perang Ukraina, Drone Ditembak Jatuh di Markas Angkatan Laut

Rusia menganggap Amerika Serikat (AS) berada di ambang terlibat langsung dalam perang Ukraina

Editor: bakri
SERAMBINEWS/Foto: © Iran State Media
Rusia mengunjungi pangkalan Iran untuk membeli drone bersenjata. 

MOSKWA - Rusia menganggap Amerika Serikat (AS) berada di ambang terlibat langsung dalam perang Ukraina.

Wakil Menteri Luar Negeri Rusia, Sergey Ryabkov, mengatakan dukungan AS yang berkelanjutan untuk Kyiv selama operasi militer Rusia telah menempatkan AS di ambang menjadi pihak dalam konflik Ukraina.

"Kami tidak ingin eskalasi.

Kami ingin menghindari situasi, di mana AS menjadi pihak dalam konflik, tetapi sejauh ini kami tidak melihat kesiapan pihak lain untuk menanggapi peringatan ini dengan serius," kata Ryabkov kepada saluran TV Rossiya 1 pada Jumat (19/8/2022).

Menurut dia, Rusia menolak penjelasan AS, bahwa memberikan Ukraina senjata dan bantuan lainnya dibenarkan oleh hak Ukraina untuk membela diri.

"Permisi, pembelaan diri macam apa jika mereka sudah secara terbuka berbicara tentang kemungkinan menyerang target jauh di wilayah Rusia, di Crimea?" ucap dia.

Menurut Ryabkov, pernyataan seperti itu dibuat oleh pihak Ukraina bukan hanya berada di bawah pengawasan AS dan NATO, melainkan adalah dorongan sentimen, pendekatan, rencana, dan ide langsung dari AS.

"Keterlibatan yang semakin jelas dan lebih dalam di Ukraina dalam hal melawan operasi militer kami, pada kenyataannya, menempatkan negara ini, AS, di ambang berubah menjadi pihak dalam konflik," tegasnya, sebagaimana dikutip dari Russian Today (RT).

RT memberitakan AS telah menjadi pendukung terkuat Kyiv di tengah perang Rusia-Ukraina.

Baca juga: Kapal Kargo Rusia Pengangkut Gandum Curian dari Ukraina Tiba di Pelabuhan Suriah

Baca juga: Perang Berlarut-larut, Remaja Ukraina Frustrasi

AS disebut memberi Ukraina miliaran dollar AS dalam bentuk bantuan militer dan keuangan, serta data intelijen.

Bantuan AS ke militer Ukraina termasuk perangkat keras canggih seperti peluncur roket ganda HIMARS, howitzer M777, dan drone tempur.

Reuters melaporkan pada Jumat bahwa Presiden AS Joe Biden akan mengumumkan paket bantuan mematikan lainnya untuk Kyiv sekitar 800 juta dollar AS.

Seorang pejabat yang tidak disebutkan namanya dari pemerintahan Biden mengatakan kepada Politico pada Kamis (18/8/2022), bahwa Gedung Putih tidak memiliki masalah dengan Ukraina yang menyerang Crimea.

AS disebut percaya bahwa Kyiv dapat menyerang target apa pun di wilayahnya dan Crimea adalah Ukraina.

Baru-baru ini terjadi sejumlah ledakan di dekat gudang amunisi Rusia dan di lapangan terbang militer di Crimea.

Kementerian Pertahanan Rusia menganggap kejadian ini sebagai tindakan "sabotase".

Pihak berwenang Ukraina belum secara resmi mengonfirmasi keterlibatan dalam serangan tersebut.

Sebuah pesawat tak berawak (drone) ditembak jatuh di atas markas angkatan laut Rusia di Crimea pada Sabtu (20/8/2022).

"Drone itu ditembak jatuh tepat di atas markas armada di kota Sevastopol," tulis Walikota Sevastopol Mikhail Razvojaev di Telegram.

Dia menyalahkan upaya tersebut pada pasukan Ukraina.

"(Drone) Itu jatuh di atap dan terbakar," katanya, sebagaimana dikutip dari AFP.

Razvojaev menambahkan bahwa tidak ada kerusakan besar atau korban atas kedatangan drone maupun penembakan drone tersebut.

Kehadiran drone kali ini ditengarai sebagai percobaan serangan kedua terhadap markas angkatan laut Rusia di Crime dalam waktu kurang dari sebulan.

Pada tanggal 31 Juli serangan drone di halaman markas angkatan laut Rusia di Crimea melukai lima orang dan menyebabkan pembatalan perayaan yang telah direncanakan untuk Hari Armada.

Itu juga menandai serangan terbaru yang menargetkan infrastruktur militer Rusia di Crimea, semenanjung Laut Hitam yang direbut dan dicaplok Moskwa dari Ukraina pada 2014.

Pada Sabtu, sistem pertahanan udara diaktifkan di Evpatoria di Crimea barat.

Pada hari Kamis, pasukan Rusia menembak jatuh sebuah pesawat tak berawak di dekat pangkalan udara di Sevastopol.

Pada hari Selasa, ledakan merobek pangkalan militer dan gudang amunisi di Crimea.

Pada awal Agustus, ledakan di pangkalan udara Saki menewaskan satu orang dan melukai beberapa orang lainnya. (kompas.com)

Baca juga: Warga Finlandia Sambut Turis Rusia dengan Lagu Nasional Ukraina, Protes Invasi Kremlin ke Kiev

Baca juga: Kemlu Sesalkan Dubes Ukraina yang Sindir Pemerintah Indonesia Bersikap Beda untuk Ukraina, Palestina

 

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved