Salam

Sepakbola Bukan Cuma Gengsi, Tapi Juga Soal Untung dan Rugi

H Nazaruddin Dekgam sudah melepas secara gratis 80 persen saham di Persiraja kepada investor baru, Zulfikar SBY

Editor: bakri
YouTube Serambi on TV
Dek Gam 

Lalu, Persis Solo yang sahamnya dikuasai pengusaha muda yang juga putra Presiden Jokowi, Kaesang Pengarep.

Yang ingin kita katakan, dalam persepsi moderen, mengelola sepakbola adalah menjalankan bisnis.

Jadi, bukan semata soal gengsi-gengsian atau martabat seperti zaman perserikatan.

Tapi ini soal bisnis.

Soal hitung-hitungan untung rugi dengan investasi besar.

Industri ini sangat menjanjikan! Lihatlah bagaimana Sheikh Mansour dari Uni Emirat Arab belasan tahun lalu berani menanamkan tak kurang dari 1 miliar pounds atau Rp 19,1 triliun --kurs sekarang-- hanya untuk mengakuisisi klub Manchester City.

Lalu, Mei 2022, konsorsium yang dipimpin Todd Boehly membeli klub papan atas Liga Utama Inggris, Chelsea, dengan harga 5 miliar Dollar AS atau sekitar Rp 72 triliun.

Bisnis sepak bola itu kini benar-benar menjadi bisnisnya para sultan, karena memang banyak sultan benaran dari jazirah Arab yang kini menjadi pemilik klub-klub besar sepak bola dunia.

Kita mengatakan ini bisnis para sultan karena industri sepakbola ini memang harus dikelola secara profesional dengan modal yang tak boleh tanggung-tanggung.

Bagi Aceh, Persiraja adalah klub yang sudah punya nama besar atau branded dibanding klub-klub lainnya yang ada di Aceh.

Karenanya, dilihat dari sisi manapun, Persiraja mestinya masih punya nilai jual.

Makanya, kita juga ikut berharap bersama Presiden baru ini Persiraja bisa berjaya dan semakin terkelola secara profesional.

Nah?!

Baca juga: Pj Wali Kota Banda Aceh Ajak Semua Pihak Dukung Persiraja

Baca juga: Zulfikar SBY, Presiden Baru Persiraja Banda Aceh Gantikan Nazaruddin Dek Gam

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved