Opini
Mengoptimalkan Fungsi Keluarga
Salah satu faktor utamanya pengaruh teknologi seperti Handphone yang membuat orang mudah mengakses konten bermuatan pornografi

Kemudian orang tua menyiapkan buku bacaan yang islami seperti keteladanan para Rasul, sahabat, serta kisah- kisah yang menginspirasi lainnya, kemudian orang tua mengawasi tontonan dan menjalin komunikasi intens terhadap anak-anaknya.
Berikutnya mengoptimalkan fungsi cinta kasih.
Setiap anggota keluarga satu sama lain berupaya saling memberikan rasa cinta dan kasih sayang, semuanya diperlakukan sama tanpa ada pilih kasih.
Orang tua mampu dan mau memberikan pelukan, ciuman kepada anaknya, memuji dan memanggil nama anak dengan penuh kelembutan agar terjadi ikatan batin dan hubungan emosional yang erat antara anak dengan orang tua sehingga orang tua mudah menyampaikan pesan agar anak tetap menjaga diri dan tidak melakukan perbuatan keji.
Begitu juga dengan si anak tentu akan lebih mudah mengamalkan pesan-pesan orang tuanya dan merasa malu jika melakukan kejahatan.
Di sisi lain, menyediakan quality time bagi keluarga, meluangkan waktu untuk makan bersama, berdiskusi serta berbagi pengalaman.
Berusaha hadir bersama anak dalam berbagai kegiatannya agar anak tidak banyak memiliki waktu kosong yang dapat mengarahkannya kepada kegiatan kesenangan pribadi yang berbau pornografi.
Sex education di dalam rumah dari orang tua juga menjadi hal penting yang sudah harus dimulai agar anak aware dan mampu menjaga diri dari kejahatan seksual yang ada di sekitarnya.
Dalam hal ini pemerintah juga sudah harus hadir sebagai fasilitator bagi orang tua untuk belajar tentang sex education.
Mengawasi pergaulan anak agar anak tidak mudah terpengaruh dan penasaran dengan konten-konten pornografi yang mungkin ditonton oleh temannya, anak paham bahaya dan negatifnya dari tontonan serta aktivitas seksual yang belum boleh dia lakukan sehingga memiliki benteng diri yang kuat sejak dari rumah, anak memiliki selfestem yang tinggi sehingga tidak mudah ikut-ikutan melakukan tindak kejahatan seksual yang juga membahayakan dirinya.
Selain itu, fungsi perlindungan juga perlu dioptimalkan.
Sejak dini orang tua harus melakukan upaya pengayoman dan perlindungan terhadap anak dan keluarganya.
Orang tua menjadi garda terdepan terhadap usaha percobaan pelecehan terhadap anggota keluarganya, atau jika ada yang berusaha merusak kehormatan keluarganya.
Bukan bersekongkol menjerumuskan keluarga kepada hal jahat, berani melapor jika melihat kemungkaran dan hal lain yang menimpa anggota keluarganya, bahkan berusaha mengajak dan menemani keluarga ke lembaga penegak hukum untuk mendapatkan keadilan.
Kemudian jika ada masalah maka keluarga menjadi “tempat pulang”, artinya keluarga dapat memberikan perlindungan dan tempat bernaung bagi seorang individu yang sedang memiliki masalah.