Berita Bireuen
Irigasi Aneuk Gajah Rheut, Mon Seuke Pulot & Alue Geurutut Diharap Segera Rampung, Ini Anggaran 2022
Ketiga irigasi itu, yakni Irigasi Aneuk Gajah Rheut di Desa Lawang, Kecamatan Peudada, Irigasi Mon Seuke Pulot di Desa Pante Karya, Kecamatan Peusanga
Penulis: Yusmandin Idris | Editor: Mursal Ismail
Krueng Peudada yang melintasi bendungan tersebut sudah lama dialihkan ke sebelah barat
bendungan agar air sungai tetap lancar untuk irigasi Hagu dekat Keude Peudada.
Informasi diperoleh Serambinews.com, aliran sungai Peudada dialihkan untuk membangun bendungan irigasi.
Ketika irigasi selesai, maka alur sungai dialihkan kembali dan mengarah ke bendungan irigasi.
Sekitar bendungan irigasi sudah ditumbuhi semak belukar, abudment atau pangkal jembatan di pintu bendungan terlihat jelas.
Sekeliling bendungan sebagian terlihat tanaman pisang maupun semak belukar.
Selain itu, satu pintu air yang berada tidak jauh sebelah utara bendungan irigasi juga sudah ditutupi semak belukar.
Yahya, warga Peudada kepada Serambinews.com mengatakan, irigasi Aneuk Gajah Rheut sepertinya dibiarkan begitu saja dan tidak dilanjutkan kembali.
“Irigasi belum rampung dan informasi tidak ada anggaran lagi,” ujar Yahya.
Menyangkut saluran utama sebagian sudah dibangun di pinggir jalan desa, namun saluran utama juga sudah ditutupi semak belukar.
Mantan Wakil Ketua DPRK Bireuen, Drs M Arif, kepada Serambinews.com mengatakan, sekitaran bangunan saluran irigasi itu sudah ditumbuhi semak-semak belukar.
Irigasi Aneuk Gajah Reuet adalah gantungan harapan ribuan petani di Peudada, Kabupaten Bireuen.
Mereka mengharapkan irigasi cepat rampung, sehingga pola tanam padi akan lebih maksimal dan hasilnya meningkat.
Penelusuran Serambinews.com dalam beberapa hari ini, pembangunan jaringan irigasi Aneuk Gajah Rheut itu dimulai dari Desa Lawang hingga ke sejumlah desa di Peudada.
Namun jaringan irigasi itu terputus-putus, sehingga belum bisa dimanfaatkan.
Proyek pembangunan jaringan saluran irigasi Aneuk Gajah Rheut, Kecamatan Peudada ini menjadi idaman petani sejak 30 tahun lebih.
Misalnya petani Desa Blang Birah, Pintoe Batee, Blang Paya, dan Alue Rieng.
Baca juga: Saluran Utama Bendungan Irigasi Seuke Pulot Dibangun, Ini Gambarannya
Pasalnya selama ini lahan pertanian di kawasan itu merupakan tadah hujan.
Muhammad Arif berharap Pemerintah Aceh dan DPRA bersama Bappeda Aceh serta Dinas Pengairan Aceh mengambil langkah penanganan kontinyu irigasi itu.
Begitu juga irigasi Seuke Pulot, Kecamatan Peusangan Siblah Krueng dan Irigasi Alue Geurutut, Kecamatan Makmur. (*)