Kesehatan
Bebas dari Osteoporosis, Ini Resep Herbal Bikin Tulang Kuat dari dr Zaidul Akbar, Cukup Direbus
Osteoporosis adalah kondisi berkurangnya kepadatan tulang. Hal ini menyebabkan tulang menjadi keropos dan mudah patah.
Penulis: Firdha Ustin | Editor: Amirullah
Jika mampu menjaga tulang kuat selagi muda, seseorang sangat mungkin bisa terbebas dari osteoporosis ketika sudah beranjak menjadi lansia.
Cara cegah osteoporosis sejak muda
Melansir Buku Agar Tulang Sehat (2013) oleh Pangkalan Ide melalui Kompas.com, ada beberapa cara mencegah terjadinya osteoporosis yang bisa dilakukan sejak muda.
Berikut ini beberapa caranya:
- Konsumsi makanan kaya akan kalsium
- Konsumsi makanan kaya akan vitamin C
- Konsumsi makanan kaya akan vitamin D karena dapat membantu mempercepat penyerapan kalsium oleh tubuh
- Olahraga teratur, terutama memilih olahraga yang dapat memberi beban pada tulang seperti angkat beban
- Hindari merokok dan alkohol
- Makin cepat diketahui, kian baik
Sementara itu, sama seperti penyakit lainnya, kondisi tulang makin cepat diketahui, maka kian baik.
Dengan begitu, jika tulang telah menunjukkan kecenderungan keropos, seseorang dapat segera menentukan langkah solusi untuk memperbaiki atau mencegah kerusakan yang lebih buruk.
Apabila telah terserang osteoporosis, seseorang jelas akan merugi.
Ada beberapa gejala atau kerugian yang bakal dialami seseorang dengan osteoporosis.
Berikut beberapa di antaranya:
- Tubuh mungkin akan menjadi lebih pendek dari kondisi sebelumnya
- Tubuh bungku karena lengkungan tulang yang bisa semakin besar
- Celakanya, bila jatuh akan mudah sekali patah dengan akibat menjadi catat permanen
Beda pria dan wanita
Kerusakan tulang bisa terjadi sejak usia 30 tahun.
Pada usia tersebut, pertumbuhan tulang baru lebih lambat daripada proses kerusakannya.
Pada pria, penurunan produksi hormon testosteron dapat membuat kecepatan kerusakan ulang tidak dapat diimbangi lagi oleh pertumbuhan tulang baru.
Namun karena tulang pria lebih padat dan penurunan produksi hormon testosterone tidak banyak, proses kerusakan tulangnya kemungkinan terjadi lebih lambat dibanding wanita.
Pada wanita, kerusakan tulang bisa terjadi lebih cepat karena pengaruh penurunan produksi estrogen yang terjadi selama kehailan atau gangguan haid, ditambah lagi kurang banyak bergerak.