Perbankan
Isu Kembali ke Bank Konvensional Mencuat Usai Turis Sulit Tarik Uang, Akademisi: Gak Ada Gigi Atrek
Heboh video soal turis asing kesulitan menarik uang di Aceh karena ketidaktersediaan bank konvensional, akademisi sebut gak ada gigi 'atrek'
Penulis: Sara Masroni | Editor: Ansari Hasyim
Informasi yang diperoleh Serambi, respons pihak BSI Aceh terhadap video viral tersebut lahir atas pengaduan yang dilakukan oleh warga Aceh bernama Hulaimi kepada Komisaris BSI, Arief Rosyid, yang diteruskan ke pihak BSI Aceh.
Baca juga: Ade Armando Singgung Perbankan di Aceh Usai Viral Turis Asing Kesulitan Berwisata, Begini Katanya
Bank Aceh Kembangkan Transaksi Lintas Negara
Sementara Bank Aceh saat ini sedang melakukan proses pengembangan transaksi lintas negara (crossborder) melalui ATM dengan bekerja sama pihak ketiga penyedia jasa transaksi baik Visa, Mastercard, maupun lainnya, baik sebagai issuer maupun acquire.
Hal itu dikatakan Direktur Utama Bank Aceh, Haizir Sulaiman, melalui Kabid Humas, Ziad Farhad, kepada Serambi, Minggu (28/8/2022).
“Bank Aceh saat ini sudah menyediakan transaksi antarnegara secara nontunai melalui mesin Electronic Data Capture atau EDC Bank Aceh di sejumlah merchant yang tersebar di seluruh Aceh, bagi pengguna kartu debit dan kredit yang berlogo Visa maupun Master,” jelasnya.
Menurut Ziad, wisatawan mancanegara yang ingin berbelanja di supermarket atau melakukan pembayaran penginapan di sejumlah destinasi wisata di Aceh sudah dapat dilayani secara nontunai menggunakan mesin EDC Bank Aceh.
“Awal Agustus lalu, Bank Aceh sudah melakukan kerja sama penggunaan EDC dengan sejumlah penginapan yang ada di Sabang seperti Olala Bungalow dan Star Resort," ujar Ziad.
"Penyerahan secara simbolis saat itu turut melibatkan Kadis Pariwisata Sabang yang diwakili Muhammad Hendrik Friasayani ST MT,” tambahnya.
Pemilik Olala Bungalow, Eka Sartika, mengatakan, kehadiran EDC Bank Aceh sangat membantu jasa penginapan yang dimilikinya dalam meningkatkan hunian dari wisatawan mancanegara.
"Kehadiran EDC Bank Aceh memberi kemudahan sekaligus berdampak positif bagi kami dan wisatawan dalam melakukan transaksi. Selain itu tentunya meningkatkan potensi pariwisata yang ada di Sabang," ujarnya. Hal senada juga dikatakan oleh Teuku Rizki Juanda selaku pemilik Star Resort.
Ziad menambahkan, penyerahan mesin EDC ini sebagai bukti kepedulian Bank Aceh untuk mendukung potensi pariwisata yang ada di Aceh sekaligus meningkatkan kemudahan transaksi.
Kemudahan tersebut baik kepada pemilik resort/penginapan di kawasan wisata dalam melayani wisatawan lokal maupun mancanegara untuk melakukan transaksi pembayaran melalui mesin EDC menggunakan kartu debit atau kartu kredit berlogo Visa dan Mastercard.
“Saat ini Bank Aceh sudah memiliki EDC sebanyak 250 unit yang tersebar di seluruh Aceh. Dalam waktu dekat akan kembali dilakukan aktivasi 260 mesin EDC,” katanya.
Sejak beberapa tahun terakhir, sambung Ziad, kartu ATM Bank Aceh juga sudah dapat melakukan penarikan tunai di Malaysia melalui sejumlah bank yang tergabung dalam Malaysian Exchange Payment System (MEPS).
MEPS menyediakan jaringan switch ATM Bersama yang memungkinkan nasabah mudah untuk mengakses dana mereka di mana saja dari salah satu ATM bank mitra.