Perbankan
Isu Kembali ke Bank Konvensional Mencuat Usai Turis Sulit Tarik Uang, Akademisi: Gak Ada Gigi Atrek
Heboh video soal turis asing kesulitan menarik uang di Aceh karena ketidaktersediaan bank konvensional, akademisi sebut gak ada gigi 'atrek'
Penulis: Sara Masroni | Editor: Ansari Hasyim
Selain itu, kata Ziad, layanan ini juga menawarkan layanan transfer, pembayaran, dan transaksi lainnya dengan menggunakan ATM di negara-negara peserta MEPS. “Bank Aceh akan terus melakukan pengembangan terhadap layanan transaksi baik di tingkat regional maupun global,” imbuh dia.
Ditambahkan, butuh dukungan semua pihak dalam rangka mendukung pariwisata di Aceh melalui diseminasi informasi yang positif dan relevan bagi wisatawan yang berkunjung di Aceh melalui sejumlah media.
Melalui hal tersebut, diharapkan wisatawan yang berkunjung di Tanah Rencong memperoleh informasi yang komprehensif.
Turis Asing Kesulitan Berwisata di Aceh
Sebelumnya diberitakan, Seorang turis asing asal Australia, Paul mengaku mengalami kesulitan saat berwisata di Aceh.
Hal itu terkait dengan transaksi keuangan di Aceh yang sama sekali tidak bisa ia gunakan bersama tiga rekannya.
Pasalnya, mereka tidak bisa melakukan penukaran uang (money changer) pada dua bank besar di Aceh dan tarik tunai di mesin Anjungan Tunai Mandiri (ATM).
Diketahui, Paul bersama dua orang teman dari Amerika Serikat dan Australia datang ke Aceh untuk berwisata menikmati keindahan alam pegunungan dan pantai di barat selatan Aceh.
Kesulitan dalam transaksi keuangan itu dia ungkapkan dalam sebuah video curhatan seorang warga aceh di akun TikTok Fendra_trysanie.
Video curhatan itu beredar luas di media sosial dan grup-grup WhatsApps sejak Jumat (26/8/2022) malam.
Diketahui, dalam video berdurasi 2 menit 14 detik itu menjelaskan tiga turis asing kesulitan menukar uang di bank dan kartu ATM mereka tidak dapat digunakan di mesin ATM.
Bahkan, Paul dalam video tersebut sampai meminta tolong karena mereka tidak memiliki uang tunai sama sekali, sehingga kesulutan untuk membayar keperluan makan hingga mengisi BBM kendaraan.
“Fendra, here I no money, no bank, no food, no petrol in Aceh. Help me,” ujarnya.
(Fendra, disini saya tidak memiliki uang, tidak ada bank, tidak ada makanan, tidak ada bensin di Aceh. Tolong saya).
Hal itu diungkapkan setelah mereka kesulitan melakukan penarikan uang tunai pada sejumlah ATM di wilayah barat-selatan Aceh.
“Halo Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh. Saya ada sedikit cerita. Kita hari ini kesulitan mencari uang tukar karena bank di Aceh hanya ada Bank Aceh dan Bank Syariah Indonesia (BSI),” kata Fendra, yang bersama tiga turis asing itu.
Hingga kini, video tersebut sudah ditonton lebih dari 67 ribu dan dikomentari lebih dari 585 pengguna TikTok.
Dikonfirmasi Serambinews.com, Sabtu (27/8/2022), Fendra mengaku kesulitan itu sudah terjadi ketika mereka tiba di Kota Banda Aceh.
“Kita tidak ingin menyalahi siapapun karena kita juga salah. Kenapa kita salah? Saya pertama berfikir BSI di Banda Aceh bisa (tarik tunai di ATM) ternyata tidak. Kemudian kami ke Bank Aceh juga tidak bisa tarik. Akhirnya kita ke BCA (syariah),” jelasnya.
Berkat sejumlah uang yang mereka tarik di bank BCA Syariah tersebut, Fendra dan ketiga wisatawan itu melakukan perjalanan menyusuri keindahan alam pegunungan dan pantai barat selatan Aceh.
Dengan harapan mereka dapat melakukan penarikan uang tunai kembali di BSI atau Bank Aceh di Aceh Barat atau Aceh Selatan.
“Saya mikirnya BSI di Meulaboh atau Aceh Selatan bisa (tarik tunai). Yaudah kami jalan, ternyata tidak bisa (tarik tunai). ” ujar Fendra.
Ia mengatakan, kartu ATM ketiga wisatawan tersebut sama sekali tidak bisa digunakan pada dua bank tersebut.
“Akhirnya terpaksa untuk kebutuhan pakai uang saya,” tambahnya.
Hal ini menjadi notifikasi keras bagi para pemangku kebijakan.
Sebab, Aceh begitu gencar mempromosikan wisata namun tidak didukung dengan sistem keuangan bagi para wisatawan.
“Saya berharap bisa ada solusi dari pemerintah sehingga hal seperti ini tidak terjadi,”
Akibat tidak adanya bank konvensional di Aceh, wisatawan asing yang datang kemari tidak bisa mengambil uangnya di ATM dan mau tukar uang juga tidak bisa,” pungkasnya.
(Serambinews.com/Sara Masroni, Agus Ramadhan)