Berita Bireuen
Mahasiswa UNIKI Manfaatkan Sampah Plastik Menjadi Tas, Latih Ibu-ibu Saat KKM
Pelatihan dan pendampingan diharapkan mampu mengurangi dampak menumpuknya limbah plastik di lingkungan rumah
Penulis: Yusmandin Idris | Editor: Muhammad Hadi
Laporan Yusmandin Idris I Bireuen
SERAMBINEWS.COM, BIREUEN – Para mahasiswa Universitas Islam Kebangsaan Indonesia (UNIKI) Bireuen yang melaksanakan Kuliah Kerja Mahasiswa (KKM) di Desa Alue Krueb, Peusangan Siblah Krueng, Bireuen mengadakan pelatihan bagi kaum ibu.
Pelatihan dan pendampingan yang diikuti kaum ibu serta didampingi para mahasiswa adalah memanfaatkan sampah plastik yang banyak ditemukan di sekitaran rumah menjadi tas sachet bahan bakunya dari sampah plastik.
Fatimah Zuhra SE MSi selaku dosen pembimbing lapangan kepada Serambinews.com, Senin (29/08/2022) mengatakan, pelatihan dipandu langsung Nurul Tivlah, mahasiswi prodi Manajemen yang juga pengrajin tas berbahan sampah sachet.
Dalam pelatihan tersebut, para ibu rumah tangga diajarkan cara melipat dan merangkai plastik sachet.
Baca juga: Mahasiswa UNIKI Bireuen Bantu Pemasaran Tudung Saji Hasil Kerajinan Warga Desa
Selanjutnya dilatih membelokkan dasaran tas, memasang handle tas, dan finalisasi produk.
Peserta pelatihan adalah ibu-ibu warga desa Alue Krueb Kecamatan Peusangan Siblah Krueng.
Fatimah Zuhra mengatakan, bahan dan alat untuk membuat kerajinan tas ini mudah didapat seperti gunting, sampah sachet (sachet kopi, bumbu dapur dan lainnya), kaos kaki bekas untuk membersihkan bekas sachet,
dan handle tas.
Dari segi artistic katana, hasil anyaman akan sangat menarik dan bermotif berbeda-beda karena tergantung dari bekas bungkus varian kopinya.
Pelatihan dan pendampingan diharapkan mampu mengurangi dampak menumpuknya limbah plastik di lingkungan rumah.
Baca juga: Harga Emas Terus Turun, Segini Harga Emas Per Mayam dan Per Gram di Langsa
Selain itu, hasil anyaman tas dapat dimanfaatkan dan bernilai ekonomis tinggi.
"Dengan demikian, para ibu rumah tangga akan bisa menambah penghasilan dengan memanfaatkan sampah, "ujarnya.
Kepala Desa Alue Krueb, Nazli M Daud mengatakan, masyarakat sudah lama ingin mengetahui dan cara
memanfaatkan sampah plastik menjadi bahan berguna sehari-hari.
“Saya pribadi penasaran dengan anyaman ini. Menarik dan juga butuh ketelatenan, kesabaran dan ketelitian.
Kesalahan dalam melipat ternyata akan menyebabkan salah pola atau hasilnya tidak sesuai harapan. Jangan cepat menyerah.
Hasil baik sebanding dengan usaha yang baik pula,” ungkap Nazili M Daud. (*)
Baca juga: Ini Gejala Lain Asam Lambung Naik yang Perlu Diketahui, Tak Hanya Mual dan Sakit Perut