Diusir dari TKP Rekonstruksi, Kamaruddin Ancam Lapor ke Presiden dan Minta Ada yang Dipecat
Diusir dari TKP rekonstruksi, Pengacara Keluarga Brigadir J, Kamaruddin Simanjuntak ancam lapor ke presiden dan minta ada pejabat Polri yang dipecat
Penulis: Sara Masroni | Editor: Amirullah
SERAMBINEWS.COM - Diusir dari TKP rekonstruksi, Kamaruddin ancam lapor ke presiden dan minta ada pejabat Polri yang dipecat.
Diketahui pihak kepolisian menggelar rekonstruksi atau reka adegan pembunuhan Yosua alias Brigadir J, baik di Magelang, rumah Saguling dan rumah Dinas Duren Tiga.
Berlangsung selama 7,5 jam, sebanyak 78 adegan diperagakan dalam rekonstruksi tersebut.
Baca juga: Heboh Pengakuan Deolipa: Kuwat dan Putri Candrawathi Kepergok Brigadir J sedang Berbuat ML di Kamar
Sebanyak 16 adegan TKP di Magelang, 35 adegan TKP di Saguling dan 27 adegan TKP di Duren Tiga.
Namun secara mengejutkan, Pengacara Keluarga Brigadir J, Kamaruddin Simanjuntak tidak diizinkan menyaksikan langsung rekonstruksi tersebut.
"Daripada duduk-duduk saja tidak ada gunanya, mending kami pulang," kata Kamaruddin emosi sebagaimana dilihat Serambinews.com dari tayangan Kompas TV, Selasa (30/8/2022).
"Ya, alasannya 'pokoknya'. Jadi tadi Dirtipidum (Brigjen Andi Rian), pokoknya pengacara pelapor tak boleh lihat," tambahnya menirukan.
Baca juga: TERUNGKAP Kamaruddin Sebut Ferdy Sambo Sudah Nikah Siri dengan si Cantik, Siapa Wanita Itu?
Menurut pengacara keluarga Brigadir J itu, semestinya pihak korban dibolehkan melihat langsung rekonstruksi sebagai bagian dari transparansi.
"Harusnya boleh lihat, untuk transparansi. Harus dong, karena kita kan korban, pengacara korban, harusnya boleh lihat apakah itu betul begitu," kata Kamaruddin.
Ia menyampaikan, saat tiba di lokasi tempat para tersangka melakukan reka adegan, pihaknya sebagai pengacara korban diusir dari TKP.
"Daripada kita diusir-usir tidak berguna, mending kita cara kegiatan lain yang lebih berguna toh," tambahnya.
Baca juga: Gigih Perjuangkan Keadilan Brigadir J, Ternyata Istri & Anak Kamaruddin Pernah Dibakar Hidup-hidup
Ancam Lapor Presiden dan Minta Ada yang Dipecat
Pengacara Keluarga Brigadir J, Kamaruddin Simanjuntak mengancam akan melaporkan kasus ini ke presiden.
Sebab menurutnya, tindakan mengusir pengacara korban di tempat rekonstruksi merupakan sesuatu yang tidak sesuai dengan hukum acara.
"Saya akan berbicara dengan presiden atau salah satu Menko-nya," ucap Kamaruddin.
Baca juga: Pengacara Brigadir Joshua Sebut Proses Rekonstruksi Tak Transparan
Pihaknya juga meminta ada pejabat Polri yang dipecat karena mengusir mereka dari TKP.
"Saya akan bicarakan dalam waktu Minggu ini, saya tadi sudah komunikasi berarti harus ada ini yang segera diberhentikan dari jabatannya," tegas Kamaruddin.
"Pokoknya ada, tunggu aja lah dalam waktu dekat," tambahnya.
Baca juga: Ini Sosok Intelijen yang Bocorkan Duit Sambo dalam Bungker Rp 900 M, Pengacara: 99 Persen Akurat
Tindakan mengusir pihak korban menurutnya sudah di luar hukum.
"Ini tidak sesuai hukum acara, kecewa," pungkasnya.
Deolipa Ungkap Kuwat dan Putri Candrawathi Kepergok Brigadir J sedang ML
Sementara mengenai motif pembunuhan Brigadir J semakin meluas, terbaru Deolipa mengungkapkan justru ada dugaan Kuat Ma'ruf dan Putri Candrawathi yang sedang melakukan making love (ML).
Kemudian perbuatan asusila itu ketahuan oleh Yosua di Magelang dan jadi penyebab rangkaian cerita hingga Ferdy Sambo mengamuk serta memerintahkan Bharada E menghabisi nyawanya.
Baca juga: Kamaruddin Pengacara Brigadir J: Ajudan Inisial D Sering Hasut Ferdy Sambo, Desak Jadikan Tersangka
Diketahui Mantan Pengacara Bharada E, Deolipa Yumara menyampaikan cerita terbaru yang mengejutkan soal motif pembunuhan Yosua atau Brigadir J.
Deolipa menyampaikan, terkait motif ini bisa saja dibuat oleh para tersangka, namun jangan sampai ada cerita bahwa Yosua melecehkan Putri.
"Motif bisa apa aja dibikin, cuma jangan sampai motifnya adalah Yosua melecehkan Putri, gak ada itu," kata Deolipa dilihat Serambinews.com dari tayangan tvOne, Senin (29/8/2022).
Baca juga: Pengacara Putri Chandrawathi Akui Kena "Prank" Skenario Busuk Ferdy Sambo Istrinya
Mantan Pengacara Bharada E itu kemudian menjelaskan justru Kuat dan Putri kepergok Brigadir J sedang berbuat asusila, lalu Yosua-lah yang dikorbankan dalam kasus ini.
"Yang ada, Kuat dan Putri ketahuan lagi making love, oleh Yosua. Yosua yang dikejar," ungkap Deolipa.
Kemudian diduga dirangkailah cerita ke Ferdy Sambo seolah-olah Yosua pelakunya. Sang Jenderal pun naik pitam mendapat laporan itu hingga terjadinya pembunuhan.
"Makanya Putri buru-buru lapor ke Ricky supaya datang, si Kuat buru-buru lapor ke Sambo supaya ada begini-begini, seolah olah Yosua pelakunya," ungkap Deolipa.
"Padahal Yosua ini korban," tambahnya.
Baca juga: Hakim Perempuan Afghanistan Ditolak Masuk Inggris, Ajukan Banding Melalui Pengacara di London
Saat ditanya bukannya saat peristiwa di Magelang itu Kuat di luar rumah, Mantan Pengacara Bharada E ini pun membantah.
"(Di Magelang), Kuat di dalam dong, di lantai atas. Kata siapa di luar rumah," ucap Deolipa.
"Eliezer (Bharada E) kan ngomong, saya curiga bang, si itu ada main, si Kuat sama si Putri. Oh pantas begitu, jadi Yosua dikorbanin," tambahnya.
Kemudian Deolipa menduga, Irjen Ferdy Sambo belum mengetahui hal itu hingga saat ini. Putri dan Kuat masih menutup rahasia tersebut rapat-rapat.
"(Sambo) yang gak tahu, kan Kuat sama Putri pintar nyimpan rahasia," pungkasnya.
(Serambinews.com/Sara Masroni)