Internasional

Aksi Protes di Seluruh Penjara Lebanon Pecah, Ini Penyebabnya

Aksi protes di seluruh penjara Lebanon meledak, seusai para narapidana mengalami gizi buruk dan kekurangan obat-obatan.

Editor: M Nur Pakar
AFP/JOSEPH EID
Ruang sidang tampak kosong di Istana Keadilan Lebanon, Beirut, Selasa (30/8/2022). 

SERAMBINEWS.COM, BEIRUT - Aksi protes di seluruh penjara Lebanon meledak, seusai para narapidana mengalami gizi buruk dan kekurangan obat-obatan.

Bahkan, sebagian narapidana tidak diadili di pengadilan, tetapi dijebloskan ke penjara sampai penuh sesak.

Menanggapi kondisi itu, Menteri Dalam Negeri Lebanon Bassam Mawlawi akan mengeluarkan amnesti umum yang diperlukan dalam situasi tersebut.

“Penjara penuh sesak, 79,1 persen narapidana tidak dihukum, dan banyak yang menderita gizi buruk dan kekurangan obat-obatan,” kata Mawlawi, seperti dilansir AFP, Kamis (1/9/2022).

Dia mengimbau para hakim untuk berkontribusi memecahkan masalah kepadatan penjara dengan mempercepat persidangan.

“Dana senilai 20 miliar pound telah dialokasikan untuk mengamankan makanan setelah perusahaan yang memasok makanan ke penjara berhenti memberikan layanan karena tidak lagi dibayar,” kata Mawlawi.

Baca juga: Pria Bersenjata Penyandera Bank Lebanon Dibebaskan, Dipuji Sebagai Pahlawan

“Penjara mendapat manfaat dari hibah yang mencapai Kementerian Dalam Negeri, dan jika perlu, kami akan mentransfer semua hibah kepada para tahanan,” tambahnya.

Mawlawi menyarankan untuk memperpendek hukuman dan Perdana Menteri Najib Mikati bersama Ketua Parlemen Nabih Berri harus mendukung gagasan tersebut.

Dia mencatat RUU akan diajukan untuk disampaikan ke Parlemen.

Narapidana melakukan mogok makan dan memprotes di penjara Roumieh.

Karena, penjara sudah melebihi kapasitas standar sampai empat kali lipat.

Tetapi, aksi protes dibubarkan dengan paksa, dan beberapa tentara ditikam.

Sementara makanan penjara tidak memenuhi standar gizi dasar.

Sipir penjara mencegah keluarga narapidana membawa makanan karena khawatir bisa menyelundupkan barang selundupan.

Baca juga: Uskup Agung Lebanon Boyong Uang Tunai Rp 6,8 Miliar dari Israel, Berubah Jadi Pertikaian Politik

Rabih Qais, seorang aktivis yang membela para tahanan, mengatakan situasi di penjara perpanjangan dari situasi yang berlaku di seluruh negeri, tetapi dengan cara yang lebih parah.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved