Tarif Bus

Ini Tarif Bus Banda Aceh-Medan Terbaru Pasca Kenaikan Harga BBM, Termasuk ke Berbagai Rute di Aceh

Petugas tiket Bus Kurnia, Rahmad yang dimintai konfirmasi hal yang sama mengatakan, atas kenaikan harga BBM bio solar dan pertalite Sabtu kemarin, bia

Penulis: Herianto | Editor: Ansari Hasyim
SERAMBINEWS/HERIANTO
Suasana Terminal Bus Batoh, atas kenaikan BBM, sore hari terlihat masih sepi dari kunjungan penumpang, Minggu (4/9/2022). 

Laporan Herianto I Banda Aceh

SERAMBINEWS.COM, SERAMBINEWS.COM - Mulai keberangkatan hari Minggu (4/9), sejumlah perusahaan bus angkutan umum antarkota dan antarprovinsi yang beroperasi di lintasan pantai timur- utara, tengah, pantai barat dan selatan Aceh, mulai menyesuaikan dan menaikkan ongkos pasca kenaikan harga BBM, pada hari Sabtu (3/9) kemarin.

“Untuk keberangkatan hari Minggu (4/9) ini, Bus JRG sudah menyesuaikan tarif ongkos busnya, atas kenaikan BBM Sabtu (3/9) kemarin,” kata penjual tiket Bus JRG, Farid kepada Serambinews.com, Minggu (4/9) di Banda Aceh.

Petugas tiket Bus Kurnia, Rahmad yang dimintai konfirmasi hal yang sama mengatakan, atas kenaikan harga BBM bio solar dan pertalite Sabtu kemarin, biaya operasi Bus otomatis naik, melalui pos pembelian BBM.

Dampak Harga BBM Naik, Organda Sebut Tarif Angkutan Dapat Bakal Naik Hingga 15 Persen

Namun begitu, untuk keberangkatan pada hari Minggu (4/9) ini, Kurnia belum menaikkan tarif bus.

Bus Kurnia masih memberlakukan tarif lama, kata Rahmad. Untuk Bus Kurnia Patas tipe AW rendah, jurusan Banda Aceh – Medan harga tiketnya, sebut Rahmad, masih tarif lama Rp 200.000/orang dan ke Kota Lhokseumawe Rp 150.000/Orang.

Sedangkan untuk Bus Kurnia Patas tipe AW tinggi, harga tiketnya juga masih tarif lama Rp 220.000/orang.

Kenaikan tarif ongkos Bus, kata Rahmad, tetap akan dilakukan, untuk menyesuaikan dengan kenaikan harga BBM solar dari Rp 5.150 menjadi 6.800/liter.

Harga BBM Vivo Rp 8.900 saat Pemerintah Umumkan Pertalite Naik Rp 10.000, SPBU Murah Dicari Warga

“Tapi kapan itu dilakukan, besok atau lusa, kita tunggu saja info dari pemilik Bus Kurnia,” ujarnya.

Ungkapan yang hampir serupa juga dilontarkan petugas penjual tiket Bus Putra Pelangi Zikri.

Ia mengatakan, sampai Minggu (4/9) orang yang ingin bepergian dari Banda Aceh ke Medan, naik Bus Putra Pelangi, masuk dikenakan tarif lama. Untuk Bus Patas biasa, ongkosnya Rp 230.000/orang dan Bus Non Stop yang bagus Rp 280.000/orang.

“Sampai hari ini, kita belum menaikkan ongkos Bus, kecuali besok atau lusa, setelah ada perintah dari pihak manajemen Putra Pelangi,” ujar Zikri.

Farid petugas penjual tiket Bus JRG mengatakan, pihaknya manajemen Bus JRG, tidak mungkin menahan kenaikan ongkos bus, sementara harga BBM sudah lebih dulu naik.

Harga BBM jenis bio solar dan pertalite yang banyak digunakan bus penumpang angkutan umum, pada hari Sabtu (3/9) pukul 14.00 WIB, sudah diumumkan pemerintah kenaikannya.

Untuk BBM jenis bio solar naik sebesar 32,38 persen, dari Rp 5.150/liter, menjadi Rp 6.800/liter dan pertalite sebesar 30,71 persen dari Rp 7.650/liter menjadi Rp 10.000/Kg.

Untuk keberangkatan hari Sabtu (3/9), kata Farid, penumpang yang telah membayar lunas, kita belum sesuaikan tarif ongkos busnya dengan kenaikan harga BBM dan masih berlaku tarif sebelum kenaikan BBM, atau tarif lama.

Tapi untuk penumpang yang berangkat hari Minggu (4/9) ini, kata Farid, penumpang harus menambah dan menyesuaikan dengan tarif yang baru. Alasannya, minyak yang kita gunakan untuk keberangkatan hari Minggu ini, sudah harga baru, yaitu bio solar Rp 6.800/liter dan pertalite Rp 10.000/liter.

Untuk Bus Patas JRG, rute Banda Aceh - Medan tarif ongkos sementara sekarang ini, sebut Farid, antara Rp 270.000 - Rp 280.000/orang, sebelumnya Rp 230.000/orang dan Bus Non Stop Rp 330.000/orang, sebelumnya Rp 280.000/orang.

Untuk tarif Bus Hiace rute yang sama Banda Aceh – Medan Rp 300.000/orang, sebelumnya Rp 280.000/orang, Langsa Rp 180.000/Orang dan Kuala Simpang Rp 200.000/orang. Untuk jurusan Banda Aceh – Pidie Rp 100.000/orang, Pijay Rp 110.000/orang, Bireuen Rp 120.000/orang, Lhokseumawe Rp 150.000/orang.

Selanjutnya untuk rute Banda Aceh – Calang Rp 110.000/orang, Meulaboh Rp 150.000/orang, Nagan Raya Rp 160.000/orang, Abdya Rp 180.000/orang, Tapak Tuan Rp 190.000/orang, Subulussalam Rp 250.000/orang dan Aceh Singkil Rp 300.000/orang.

Farid mengatakan, tarif yang kita kenakan ini, merupakan tarif sementara, sebelum ada keputusan dari Organda Aceh. Namun begitu, tarif yang kita buat dan berlakukan hari Minggu (4/9) ini, sudah dikoordinasikan dengan kawan-kawan perusahaan bus dan anggota Organda Aceh yang ada di terminal bus Tipe A Batoh, yang memiliki perusahaan Bus Penumpang Umum, seperti Simpati Star, Kurnia, Anugerah, New Pelangi, Putra Pelangi, PMTOH, Harapan Indah dan lainnya.

“Mereka juga, akan menyesuaikan ongkos busnya, besok atau lusa,” ujar Farid.

Informasi pemerintah akan menaikkan harga BBM subsidi, jenis bio solar dan pertalite, kata Farid, sudah kita ketahui, beberapa minggu lalu.

Tapi karena kenaikannya terjadi pada Sabtu siang kemarin, banyak yang terkejut. Oleh karena itu, banyak penumpang yang komplain, ketika naik bus Sabtu (3/9) malam, sebagian perusahaan bus penumpang, langsung menyesuaikan tarif ongkos busnya, atas kenaikan BBM jenis bio solar dan pertalite, pada Sabtu siang kemarin.

Untuk keberangkatan hari Minggu ini, penumpang Bus JRG, maupun penumpang Bus Hiace, yang sudah ambil tiket dan bayar lunas, kata Farid, mereka menyesuaikan ongkos tarif bus.

Namun begitu, sampai kini, belum ada yang membatalkan keberangkatannya, atas penyesuaian ongkos tiket Bus.

Semua penumpang Bus JRG maupun Bus Hiace, mau membayar penyesuaian tarif ongkos atas kenaikan BBM tersebut, tapi mereka sedikit mengeluh dan mengomel, atas kenaikan BBM yang dilakukan pemerintah.

Pengusaha bus penumpang antar kota maupun provinsi, kata Farid, sudah pasti mengeluh dan menyatakan sangat memberatkan dunia usaha angkutan umum. Dampak dari kenaikan harga BBM itu, kata Farid, cukup luas, bukan hanya ongkos angkut barang dan bus saja yang naik, tapi harga suku cadang bus, akan melonjak.

Kepala Dinas Perhubungan Aceh, T Faisal yang dimintai konfirmasinya terkait kenaikan harga ongkos bus penumpang, atas kenaikan BBM subsidi, pada Sabtu kemarin kepada Serambinews.com, Minggu (4/9/2022) mengatakan, pihaknya mulai besok akan melakukan koordinasi dengan Pengurus Organda Aceh dan perusahaan bus penumpang umum, maupun barang untuk penyusunan penetapan tarif ongkos bus dan angkutan barang yang baru paska kenaikan BBM.

Pertemuan ini, akan dilakukan segera dan Kabid Darat Dishub Aceh, yang akan melakukan koordinasi dan pertemuan dengan Pengurus Organda Aceh dan perusahaan angkutan penumpang umum dan barang, untuk menyusun kembali tarif ongkos bus dan barang yang baru, pasca pemerintah telah mengumumkan harga BBM yang baru.

“Prinsip dari penetapan tarif baru itu adalah, memperhatikan kepentingan yang lebih luas, transparan dan akuntabel. Artinya masyarakat dan perusahaan angkutan umum, sama-sama bisa merasa aman dan nyaman dengan tarif ongkos yang baru nanti,” ujar Faisal.(*)

Terungkap Alasan Cadangkan Cristiano Ronaldo, Erik ten Hag Singgung Soal Kebugaran Sang Megabintang

Persib Taklukkan RANS Nusantara FC, Luis Milla Sukses Debut, Klub Raffi Ahmad Terancam Degradasi

Al Ghazali dan Alyssa Dikabarkan Putus, Meski Sudah Siapkan Cincin Nikah: Memang Nggak Jodoh

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved