Berita Aceh Timur
Mualem Ungkap Pernah Lobi Kapal Kemenhub untuk Memulangkan Warga Aceh dari Malaysia, Begini Kisahnya
Mualem mengatakan, ia bersama SUBA pernah berjuang untuk mendapatkan kapal dari Kemenhub RI guna memulangkan warga Aceh dari Malaysia.
Penulis: Seni Hendri | Editor: Saifullah
Laporan Seni Hendri | Aceh Timur
SERAMBINEWS.COM, IDI - Muzakir Manaf atau Mualem adalah salah satu tokoh Aceh yang menerima piagam penghargaan dari Komunitas Solidaritas Ummah Ban Sigom Aceh (SUBA) dan Persatuan Masyarakat Melayu Berketurunan Aceh-Malaysia (Permebam) bersama 19 tokoh Aceh lainnya.
Penyerahan piagam penghargaan dikemas dalam acara silaturahmi akbar antara SUBA dan Permebam dengan warga Aceh yang pernah dipulangkan dari Malaysia, tokoh masyarakat Aceh, alim ulama, dan para donatur di Gampong Dama Pulo Sa, Kecamatan Darul Aman, Aceh Timur, Sabtu (3/9/2022).
Usai menerima piagam penghargaan yang diserahkan oleh Tgk Bukhari Ibrahim selaku Ketua Umum SUBA, Mualem diberikan kesempatan memberikan sambutan mewakili para donatur yang membantu pemulangan warga Aceh dari Malaysia.
Dalam sambutannya, Muzakir Manaf atau Mualem mengucapkan terima kasih kepada SUBA yang diketuai oleh Tgk Bukhari Ibrahim, dan organisasi kemasyarakatan Aceh lainnya yang ada di Malaysia yang sejak awal dikenal sangat positif dalam membantu warga Aceh yang sedang mengalami kesusahan hidup di Malaysia.
Banyak warga Aceh di Malaysia, ungkap Mualem, mengalami masalah karena visa hanya berlaku satu bulan.
Setelah itu, berbagai masalah dialami warga Aceh di Malaysia dan sering dibantu oleh SUBA.
Baca juga: SUBA dan Permebam Silaturahmi Akbar dengan Warga Aceh yang Dipulangkan dari Malaysia
Sebenarnya, ungkap Mualem, ia bersama SUBA pernah berjuang untuk mendapatkan kapal dari Kementerian Perhubungan (Kemenhub) RI guna memulangkan warga Aceh dari Malaysia waktu masa Covid-19 karena banyak warga Aceh di Malaysia kesulitan mendapatkan pekerjaan.
Namun karena terkendala administrasi kenegaraan sehingga program tersebut gagal.
Tapi, kata Mualem, saat itu ia bersama SUBA dan para anggota DPRA dari Fraksi Partai Aceh tetap berusaha memulangkan sejumlah warga Aceh dari Malaysia.(*)