Gempa Sichuan China

Gempa Sichuan China, Tim Penyelamat Evakuasi 1000 Penduduk Desa yang Terjebak Longsor

Tim penyelamat China evakuasi 1000 penduduk desa yang terjebak longsor usai gempa magnitudo 6,8 mengguncang Sichuan, China pada Senin (5/9/2022).

Penulis: Sara Masroni | Editor: Taufik Hidayat
TRIBUNNEWS
Tim penyelamat China evakuasi 1000 penduduk desa yang terjebak longsor usai gempa magnitudo 6,8 mengguncang Sichuan, China pada Senin (5/9/2022). 

SERAMBINEWS.COM - Tim penyelamat China evakuasi 1000 penduduk desa yang terjebak longsor usai gempa magnitudo 6,8 mengguncang Sichuan, China pada Senin (5/9/2022).

Informasi terbaru dikutip Serambinews.com dari Bloomberg, gempa di Sichuan Cina sudah menewaskan 65 orang.

Sementara Penyiar pemerintah China Central Television merilis jumlah kematian resmi terbaru pada Selasa sore ini.

Sebanyak 12 orang masih hilang dan sekitar 248 orang terluka, lima di antaranya kritis.

CCTV juga melaporkan bahwa sekitar setengah dari 43.000 rumah yang kehilangan listrik karena gempa, listrik mereka pulih pada Selasa pagi.

Baca juga: Gempa Susulan di Sichuan China Masih Terasa, Korban Tewas Bertambah Jadi 65 Orang

Baca juga: Gempa Guncang Laut Arab, Tidak Ada Peringatan Tsunami

Gempa itu meratakan 240 rumah dan 50.000 orang telah dievakuasi di negara Luding dan kabupaten tetangga Shimian,

Hal itu disampaikan Kementerian Manajemen Darurat dalam sebuah pernyataan.

Sebanyak 10 gempa susulan setidaknya berkekuatan magnitudo tiga telah dicatat.

Para pejabat di Sichuan mengawasi genangan air yang terbentuk ketika tanah longsor di daerah pegunungan jatuh ke sungai.

Setelah gempa bumi di Sichuan pada tahun 2008, pihak berwenang harus mengungsi puluhan ribu orang karena khawatir rumah mereka dapat dibanjiri oleh genangan air yang baru terbentuk.

 

 

Gempa Susulan di Sichuan China Masih Terasa

Gempa bumi mengguncang provinsi Sichuan, wilayah barat daya China, Senin kemarin.

Gempa berkekuatan 6,6 skala richter menyebabkan sedikitnya 65 orang meninggal dunia.

Hingga Selasa (6/9/2022), gempa susulan masih dirasakan masyarakat di sana.

Petugas menyebut 248 orang cedera dan setidaknya 12 orang masih hilang.

Baca juga: Kasih Emot Nangis, Dek Gam: Kalau Benar Persiraja WO, Saya Minta Manajemen Baru Segera Banding

USGS mengatakan pusat gempa berada sekitar 43 kilometer atau 27 mil tenggara Kangding, sebuah kota berpenduduk sekitar 100.000 orang.

Sementara lebih dari satu juta penduduk di daerah sekitarnya diperkirakan mengalami getaran sedang setelah gempa.

Beberapa rumah pun mengalami rusak parah akibat gempa, dengan gambar yang menunjukkan seluruh bangunan runtuh menjadi tumpukan batu bata dan balok kayu.

Dilansir Tribunnews dari CNN, Selasa (6/9/2022), menurut Dewan Negara China, pemerintah telah mengaktifkan alarm tanggap darurat Level 3 dan mengirimkan petugas penyelamat ke Kabupaten Luding di dekat pusat gempa.

Baca juga: Polda Aceh: Oknum Penonton Bakar Stadion Jelang Persiraja Vs PSMS Kena Pasal 201, Ini Ancamannya

Petugas penyelamat itu membantu membersihkan jalan yang terhalang oleh tanah longsor yang dipicu oleh gempa.

Sichuan, sebuah provinsi berpenduduk 84 juta orang, telah menghadapi musim panas yang sangat menantang sebelum gempa dahsyat itu terjadi.

Dalam dua bulan terakhir, provinsi ini mengalami kekeringan dan gelombang panas terburuk dalam 60 tahun.

Daerah yang terkurung daratan rentan terhadap gempa bumi, karena Sesar Longmenshan yang membentang melintasi pegunungan Sichuan.

Baca juga: Diduga Sebarkan Cerita Tembak-menembak di Kasus Brigadir J, Tiga Kapolda Belum Diperiksa Mabes Polri

Gempa bumi berkekuatan 7,9 skala richter yang melanda Sichuan pada 2008 adalah salah satu yang paling dahsyat yang pernah terjadi di negara itu.

Hampir 90.000 orang tewas dan getaran pun turut terasa di kota-kota yang jaraknya lebih dari 1.450 kilometer atau 900 mil.

Tahun lalu, gempa berkekuatan 6,0 skala richter juga melanda Sichuan, menewaskan tiga orang dan 60 orang terluka.

Demikian terkait update gempa Sichuan China, tim penyelamat bantu 1000 penduduk desa yang terjebak longsor hingga guncangan susulan masih terasa.

(Serambinews.com/Sara Masroni)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved