Berita Kutaraja
Begini Kronologi HP Wartawan Serambi Indonesia Dipukul Oknum Polisi Saat Live Demo Mahasiswa di DPRA
Pukulan oknum polisi berbaju preman itu membuat ponsel Indra jatuh ke aspal jalan dan mengalami pecah serta bagian layar rusak .
Penulis: Hendri Abik | Editor: Saifullah
Laporan Hendri | Banda Aceh
SERAMBINEWS.COM, BANDA ACEH – Telepon selular atau handphone (HP) wartawan Serambi Indonesia, Indra Wijaya dipukul oleh oknum polisi berpakaian preman hingga jatuh dan rusak saat melakukan siaran langsung alias live demo penolakan kenaikan BBM oleh mahasiswa di depan Gedung DPRA, Rabu (7/9/2022).
Kronologis kejadiannya bermula sekitar pukul 13.00 WIB, Indra Wijaya datang untuk meliput demo penolakan kenaikan harga BBM oleh mahasiswa di depan Gedung DPR Aceh, Jalan Daud Bereueh, Banda Aceh.
Saat itu, massa aksi sudah berdiri di jalan depan gedung wakil rakyat tersebut.
Lalu, Indra Wijaya dengan memakai handphone mengambil video suasana massa yang sudah berkumpul.
Sekitar pukul 13.30 WIB, massa bergerak menuju pintu gerbang untuk masuk ke dalam Gedung DPR Aceh.
Saat hendak masuk, massa dihadang oleh polisi karena hanya diberi ruang kepada 10 mahasiswa untuk audensi dengan pihak DPRA mewakili pengunjuk rasa.
Baca juga: HP Wartawan Dirusak Oknum Polisi Saat Liput Demo Mahasiswa, Begini Reaksi Pemred Serambi Indonesia
Massa tidak terima, sehingga mencoba mendobrak pintu pagar Gedung DPRA agar bisa masuk ke dalam.
Melihat aksi mulai memanas, Indra Wijaya berinisiatif melakukan live via Facebook untuk redaksi Sserambi Indonesia. Suasana saat itu mulai ricuh.
Beberapa menit live atau sekitar menit ke-8 lebih 50 detik, saat arah kamera mengarah kepada beberapa massa yang diamankan polisi, tiba-tiba seorang oknum polisi berpakaian preman memukul handphone yang sedang live di tangan Indra Wijaya.
Pukulan oknum polisi berbaju preman itu membuat ponsel Indra jatuh ke aspal jalan dan mengalami pecah serta bagian layar rusak .
Saat itu, laporan masih bisa berlangsung walaupun gambar sudah tidak teratur (goyang tanpa arah).
Indra Wijaya kemudian mengambil handphone-nya yang sudah tergeletak di aspal dan mengamankannya.
Baca juga: Diduga Intel Polisi Pukul HP Wartawan Serambi Saat Meliput Demo di Depan Gedung DPRA
Ia juga menyelamatkan diri dengan berpindah lokasi ke depan halte dekat Kantor Bulog yang bersebelahan dengan Gedung DPRA.
Saat itu, Indra melihat handphone nya sudah rusak, tombol, dan keyboard tidak sempurna lagi.