Berita Banda Aceh

Demo Tolak Kenaikan Harga BBM Berlanjut

Demonstrasi menolak kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi dan nonsubsidi di Banda Aceh berlanjut pada Selasa

Editor: bakri
Demo Tolak Kenaikan Harga BBM Berlanjut - Pj-Gubernur-Aceh-Achmad-Marzuki-memberi-penjelas.jpg
SERAMBI/HENDRI
Pj Gubernur Aceh, Achmad Marzuki, memberi penjelasan kepada maha-siswa yang melakukan aksi menolak kenaikan harga BBM di halaman Kantor Gubernur Aceh, Selasa (6/9/2022).
Demo Tolak Kenaikan Harga BBM Berlanjut - demo-99800i.jpg
SERAMBINEWS/INDRA WIJAYA
Massa dari USK melakukan aksi di halaman kantor Gubernur Aceh, Selasa (6/9/2022).
Demo Tolak Kenaikan Harga BBM Berlanjut - Tolak-Kenaikan-Harga-BBM-Mahasiswa-USK-Gelar-Aksi-Demonstrasi-di-Kantor-Gubernur-Aceh.jpg
Serambinews.com/Fadillah Fitri Dayanti
Ribuan mahasiswa Universitas Syiah Kuala (USK) dari berbagai elemen akan menggelar aksi demonstrasi menolak kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) di Kantor Gubernur Aceh, Banda Aceh, Selasa (6/9/2022).
Demo Tolak Kenaikan Harga BBM Berlanjut - UPDATE-Demo-Tolak-BBM-Naik-Mahasiswa-Berhasil-Duduki-Ruang-Utama-DPR-Aceh.jpg
SERAMBINEWS.COM
Demo tolak kenaikan Bahan Bakar Minyak atau BBM, ribuan mahasiswa UIN Ar-Raniry berhasil menduduki ruang utama DPR Aceh pada Senin (5/9/2022) siang.
Demo Tolak Kenaikan Harga BBM Berlanjut - tolak-kenaikan-BBM_mahasiswa-duduki-ruang-paripurna-DPRA_2022.jpg
SERAMBI/INDRA WIJAYA
Demonstran menduduki ruangan paripurna DPRA di Banda Aceh, Senin (5/9/2022). Mahasiswa Aceh menolak kenaikan harga BBM.
Demo Tolak Kenaikan Harga BBM Berlanjut - mahasiswa-Aceh-demo-tolak-kenaikan-BBM_5-September-2022.jpg
SERAMBINEWS.COM/INDRA WIJAYA
Ribuan mahasiswa memadati bundaran Simpang Lima, Banda Aceh, Senin (5/9/2022). Mereka menolak kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM)

BANDA ACEH - Demonstrasi menolak kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi dan nonsubsidi di Banda Aceh berlanjut pada Selasa (5/9/2022).

Jika sebelumnya mahasiswa Universitas Islam Negeri (UIN) Ar-Raniry Banda Aceh yang melakukan aksi di Gedung DPRA, kali ini giliran mahasiswa Universitas Syiah Kuala (USK) dan Politeknik Kesehatan (Poltekkes) Aceh yang melakukan unjuk rasa di halaman Kantor Gubernur Aceh.

Amatan Serambi, ribuan mahasiswa dari kedua kampus itu berjalan kaki menuju ke Kantor Gubernur.

Ada juga di antara mereka yang berjalan kaki sambil mendorong sepeda motor.

Para pengunjuk rasa tiba di halaman Kantor Gubernur pada waktu hampir bersamaan yaitu sekitar pukul 13.30 WIB.

Setibanya di lokasi, pendemo yang memakai almamater hijau dan hitam langsung memadati seluruh halaman depan kantor tersebut.

Beberapa mahasiswa mengusung poster yang antara lain bertuliskan ‘Ayang aku Aksi Dulu I Love U,’ ‘BBM Elit UMR Sulit,’ dan ‘BBM Naik Uang Jajan Sulit.

’ Tak jauh dari lokasi itu tepatnya di depan pintu masuk ke kantor tersebut, puluhan polisi berjaga dengan sigap.

Pada kesempatan itu, pengunjuk rasa secara bergantian melakukan orasi menggunakan pengeras suara.

Dalam orasinya, pendemo menyampaikan sekitar 20 tuntutan.

Mahasiswa juga meminta Penjabat (Pj) Gubernur Aceh, Achmad Marzuki, untuk menemui mereka.

Baca juga: Ratusan Murid Demo Sikat Gigi Massal, Mahasiswa FKG Gelar Aksi Kaninus di Samalanga

Baca juga: Aliansi Mahasiswa Demo DPRK Aceh Tenggara, Tolak Kenaikan BBM dan Sembako

Demo sempat berhenti saat pelaksanaan shalat Ashar.

Setelah itu, aksi dilanjutkan kembali.

Sekitar pukul 16.40, Pj Gubernur menemui mereka dan kemudian duduk bersila bersama mahasiswa yang memenuhi halaman kantor tersebut.

Presiden Mahasiswa (Presma) USK, Zawata Afnan, dalam orasinya mengatakan, imbas dari naiknya harga BBM, roda perekonomian masyarakat yang terpuruk akibat pandemi Covid-19 menjadi makin parah.

Terlebih, menurutnya, kenaikan harga BBM juga membuat tarif angkutan umur jalur darat, udara, dan laut merangkak naik.

"Coba pikirkan, dampak dari kenaikan BBM ini.

Teman-teman kami dari luar kota seperti Merauke semakin menjerit.

Tarif penumpang untuk luar kota di Aceh juga semakin tinggi," ucap Zawata.

Karena itu, sambung Zawata, pihaknya menolak keras keputusan pemerintah yang menaikkan harga BBM karena hal itu berdampak ekonomi masyarakat.

Ia juga mendesak pemerintah segera memberantas mafia migas, mencabut kenaikan tarif listrik, serta dan mendePak pemerintah dan DPR RI membatalkan pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN).

Baca juga: Demo Tolak Kenaikan BBM Berlanjut, Mahasiswa Geruduk DPRK Pidie

Pasalnya, lanjut Zawata, proyek IKN dinilai tak tepat dibangun pada saat masyarakat dalam krisis ekonomi seperti saat ini.

Selain menuntut agar kenaikan harga BBM dibatalkan, dalam aksi itu pendemo menyampaikan 20 tuntutan terkait kondisi kekinian di Aceh.

Seperti perlunya dilakukan revisi UUPA dan perpanjangan dana otonomi khusus (otsus) Aceh agar masuk ke dalam program legislasi nasional (prolegnas) prioritas.

Pengunjuk rasa juga meminta Pemerintah Aceh menghentikan alokasi dana otsus untuk lembaga vertikal, menghentikan eksploitasi tambang Linge yang awalnya hanya mendapat izin eksplorasi, meminta Pj Gubernur Aceh untuk meningkatkan kualitas pendidikan di Aceh, serta mencari solusi agar Aceh keluar dari provinsi termiskin di Sumatera.

Memenuhi tuntutan mahasiswa, Pj Gubernur Aceh, Achmad Marzuki, sekitar pukul 16.40 WIB, menemui pendemo.

Ia kemudian duduk bersila bersama ribuan mahasiswa yang memenuhi halaman Kantor Gubernur.

Achmad Marzuki yang masih mengenakan baju dinas di hadapan pengunjuk rasa mengatakan, menyahuti tuntutan mahasiswa yang menolak kenaikan harga BBM, DPRA sudah menyurati Pemerintah Pusat untuk meminta agar keputusan menaikkan harga BBM bersubsidi dan nonsubsidi dapat ditinjau ulang.

Terkait 20 poin tuntutan mahasiswa tentang isu kekinian di Aceh, Pj Gubernur mengatakan, dirinya dalam waktu yang singkat tidak bisa bekerja sendiri menjalankan roda pemerintahan tanpa ada bantuan dari mahasiswa dan seluruh elemen masyarakat Aceh.

"Kita malu bahwa Aceh menjadi provinsi termiskin di Sumatera.

Kita perlu perbaiki itu secara bersama-sama, tidak bisa saya sendiri," ungkap Achmad Marzuki.

Baca juga: Mahasiswa Demo di DPRK Lhokseumawe, ‘Mahar Boleh Naik, BBM dan Listrik Jangan’

Pj Gubernur juga meminta semua pihak untuk tidak menciptakan situasi yang berdampak buruk di Aceh.

"Jika ada yang bisa berbuat yang terbaik untuk Aceh, buktikan kalau kalian adalah salah satunya.

Sama-sama kita membangun Aceh dan kita ciptakan situasi yang aman agar orang mau berinvestasi ke Aceh," tutupnya. (i)

Baca juga: Demo BBM Berlanjut, Massa Duduki Kantor Gubernur Aceh

Baca juga: Buruh Bakal Demo Besar-besaran 6 September 2022, Tolak Kenaikan Harga BBM

 

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved