Jurnalisme Warga

Lapak Baca dan Wisata Literasi Masyarakat Bireuen

Mengemudikan mobil operasional sekolah yang telah siap dengan ratusan judul buku di bagasi belakang, saya meluncur ke Alun- Alun Meuligoe Kota Bireuen

Editor: bakri
zoom-inlihat foto Lapak Baca dan Wisata Literasi Masyarakat Bireuen
FOR SERAMBINEWS.COM
FACHRURRAZI, M.A Direktur Sekolah Sukma Bangsa Bireuen dan Anggota FAMe, melaporkan dari Bireuen

Anak-anak usia sekolah putra dan putri biasanya membaca buku-buku populer remaja seperti buku ilmu pengetahuan, sains, novel, dan komik.

Buku-buku yang lebih 'advance' seperti buku tentang pendidikan, agama, dan biografi tokoh-tokoh nasional dan internasional juga kerap diminati.

Seterusnya, untuk anakanak yang baru belajar membaca, panitia menyediakan ratusan judul buku anak dan komik yang bisa dibaca sepuasnya sampai nanti matahari mulai menyengat.

Tidak ada kendala berarti dalam kegiatan ini setelah hampir sembilan bulan berlangsung, selain kendala cuaca.

Namun, dalam beberapa kesempatan kami juga sempat khawatir dengan jumlah pengunjung yang terbatas.

Pengunjung Lapak Baca sampai saat ini adalah orangorang yang sama dari waktu ke waktu.

Jikapun ada pengunjung baru, itu pun hanya satu dua orang saja.

Karena itu, muncul juga keinginan dalam hati agar ada penambahan jumlah pengunjung yang signifikan dari minggu ke minggu agar kegiatan ini bisa memberi manfaat untuk lebih banyak orang.

Baca juga: Tips Minat Baca, 14 Langkah Tumbuhkan Minat Baca Menjadi Kebiasaan Seumur Hidup

Literasi di Bireuen Dari beberapa dialog ringan dengan para pengunjung setia kami, mereka sampaikan bahwa minat baca memang agak kurang di kalangan masyarakat Bireuen.

Hal ini disebabkan kurangnya budaya baca di kalangan para intelektual, mahasiswa, siswa, maupun masyarakat umum.

Jika ingin digali lagi, eventevent literasi pun amat jarang diinisiasi sehingga kampanye literasi untuk masyarakat kian surut.

Ada apresiasi yang baik dari para pengunjung atas diselenggarakan kegiatan Lapak Baca ini.

Usaha seperti ini diharapkan bisa memangkas beberapa alasan yang membuat orang malas membaca seperti tidak punya uang membeli buku atau malas meminjam ke perpustakaan.

Tentu saja masih ada kalangan yang belum mau untuk ikut terlibat dalam usaha kampanye literasi ini.

Padahal, menurutnya, membaca adalah salah satu syarat mutlak untuk belajar dan menjadi lebih baik.

Halaman
1234
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved