Jurnalisme Warga
Pesan Inspiratif dari Prosesi Wisuda Unimed
Universitas Negeri Medan (Unimed) melakukan prosesi wisuda terhadap lebih dari 2.000 wisudawan periode Agustus 2025.
Dr. JON DARMAWAN, S.Pd., M.Pd., alumnus Doktor Teknologi Pendidikan Unimed, Microsoft Innovative Educator Expert, Pengurus IGI dan Pemuda ICMI Aceh, melaporkan dari Medan, Sumatera Utara
Universitas Negeri Medan (Unimed) melakukan prosesi wisuda terhadap lebih dari 2.000 wisudawan periode Agustus 2025. Sebagai wisudawan dari Program Pascasarjana, jadwal kami jatuh pada Selasa, 19 Agustus 2025.
Sejak selesai shalat Subuh, saya sebagai salah seorang wisudawan Program Studi Doktor Teknologi Pendidikan, sudah bersiap-siap untuk mengikuti prosesi sakral ini. Pukul 06.30 WIB, kami diharuskan sudah berkumpul semua di sekitaran Gedung Auditorium Unimed.
Prosesi upacara wisuda dibuka oleh Ketua Senat Unimed, Prof Dr Syawal Gultom MPd. Kemudian, sambutan Rektor Unimed, Prof Dr Ir Baharuddin ST MPd, yang meminta agar para lulusan tidak hanya memiliki kompetensi akademik, tetapi juga perlu memiliki ‘growth mindset’, etika, integritas, serta kemampuan ‘softskill’ lainnya yang memungkinkan lulusan menjadi pemimpin perubahan di masyarakat dan dunia kerja.
Prosesi selanjutnya adalah orasi ilmiah yang disampaikan oleh Ketua Senat Unimed, Prof Syawal Gultom. Saya menyimak dengan saksama setiap kalimat yang disuarakan secara lantang oleh mantan rektor Unimed dua periode tersebut. Orasi ilmiah ini sarat makna dan pesan yang inspiratif. Prof Syawal mengutip nasihat legendaris salah seorang tokoh Amerika Serikat yang kaya raya, tetapi hidup sederhana, Warren Buffett.
Buffett menitipkan nasihat yang sangat luar biasa dan inspiratif. Ia menegaskan bawah terdapat tiga kualitas utama yang harus dimiliki seseorang, yaitu kecerdasan, semangat, dan integritas. Jika tidak ada integritas, dua yang lain akan menghancurkanmu. Nasihat ini sangat inspiratif dan penuh makna.
Prof Syawal menjelaskan bahwa integritas adalah komitmen untuk melakukan hal-hal yang benar secara konsisten. Tidak cukup melakukan hal yang benar saja, tetapi harus secara konsisten. Integritas itu melakukan yang benar meskipun tidak dilihat orang. Kalau melakukan hal yang benar untuk dilihat orang, itu namanya pamrih. Sementara integritas itu ketika seseorang melakukan kebenaran tanpa perlu dilihat, tetapi konsisten (taat asas).
Integritas juga dapat berarti mempertahankan prinsip-prinsip yang benar, baik itu berbasis undang-undang, berbasis kearifan lokal, maupun berbasis agama. Orang yang berintegritas akan mempertahankan prinsip kebenaran. Itulah ciri-ciri orang berintegritas. Orang-orang yang berintegritas akan berhasil dan sukses dalam hidupnya.
Unimed menyadari bahwa saat ini di negeri ini yang banyak hilang atau terkikis itu adalah integritas, terutama karakter. Atas dasar itu, Unimed menetapkan moto ‘The Character Building University’. Integritas itu bagian dari karakter. Integritas lebih sempit daripada karakter. Unimed mendidik para mahasiswa menjadi lulusan yang berintegritas dan berkarakter.
Presiden ke-28 Amerika Serikat, Woodrow Wilson mengatakan, “If you lose money, you lose nothing; if you lose health, you lose something; if you lose character, you lose everything. (Jika kamu kehilangan uang, kamu tidak kehilangan apa-apa; jika kamu kehilangan kesehatan, kamu kehilangan sesuatu; tetapi jika kamu kehilangan karakter, kamu kehilangan segalanya).”
Ungkapan tersebut menekankan bahwa integritas dan karakter merupakan hal yang paling berharga dan lebih penting daripada uang atau bahkan kesehatan. Kehilangan uang hanya bersifat sementara dan dapat dcari kembali gantinya atau ikhlaskan saja. Kehilangan uang bukan kerugian yang permanen. Kehilangan kesehatan adalah sebuah kerugian yang signifikan. Kesehatan merupakan aset yang sangat berharga. Jika kesehatan hilang, itu berarti kehilangan sesuatu yang penting untuk menikmati hidup dan beraktivitas.
Karakter atau integritas adalah fondasi diri. Jika karakter hilang, itu berarti integritas, nilai moral, dan kehormatan seseorang telah rusak, sehingga tidak ada lagi yang tersisa pada dirinya. Kehilangan karakter berarti kehilangan jati diri dan segala hal yang melekat pada diri seseorang. Menjaga karakter merupakan prioritas utama karena karakterlah yang membentuk siapa diri kita sebenarnya.
Prof Syawal meminta para lulusan Unimed untuk memelihara karakter. Jangan sampai alumni Unimed kehilangan karakter. Manusia dibekali akal dan karakter oleh Allah Swt. Akal dan karakter tersebut harus terus dipertahankan dalam hidup dan kehidupan. Saat bekerja nanti, maka jadilah pekerja yang berintegritas dan berkarakter. Orang yang kehilangan karakter, maka akan kehilangan segala-galanya.
Orang yang kehilangan karakter akan menjadi manusia yang tidak jujur, tidak disiplin, menipu, berbohong, korupsi, dan beberapa perbuatan tidak terpuji lainnya. Orang-orang yang melakukan perbuatan tercela tersebut merupakan orang yang kehilangan integritas dan karakter. Betapa banyak orang pintar di negeri ini, tetapi di antara mereka ada yang melakukan hal tercela seperti korupsi. Jadilah manusia yang berintegritas dan berkarakter. Jadilah pekerja yang berintegritas dan berkarakter, guru yang berintegritas dan berkarakter, serta profesi lainnya yang berintegritas dan berkarakter. Semua profesi tersebut perlu diisi oleh orang yang berintegritas dan berkarakter.
Alurnya adalah kecerdasan, semangat, dan integritas yang akan membangun kesuksesan. Kecerdasan itu dimulai dari diri sendiri yang disebut kecerdasan intrapersonal. Ini adalah kecerdasan memahami diri sendiri. Betapa banyak orang yang tidak memahami dirinya sendiri. Kenali terlebih dahulu diri sendiri sebelum mengenal orang lain.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.