Berita Sepakbola

250 Polisi Jaga Stadion Lampineung Amankan Laga Persiraja Vs PSKC Cimahi

Jalannya duel ini akan dikawal ketat oleh 250 personel Polri, gabungan dari Polda Aceh dan Polresta Banda Aceh

Editor: bakri
SERAMBINEWS.COM/SUBUR DANI
Kabid Humas Polda Aceh, Kombes Pol Winardy, SH, SIK, MSi 

* Satu Peleton TNI juga Diturunkan

BANDA ACEH - Kesebelasan Persiraja Banda Aceh dipastikan menjamu PSKC Cimahi di Stadion H Dimurthala, Lampineung, Sabtu (10/9/2022) sore ini, pukul 16.30 WIB.

Pertandingan tersebut merupakan laga kandang kedua Lantak Laju di kompetisi Liga 2 tahun musim 2022.

Jalannya duel ini akan dikawal ketat oleh 250 personel Polri, gabungan dari Polda Aceh dan Polresta Banda Aceh.

Ini merupakan pengerahan personel terbanyak yang pernah terjadi, karena sesuai standar di setiap pertandingan, jumlah personel yang wajib dilibatkan adalah sebanyak 140 orang.

Banyaknya jumlah personel yang dikerahkan ini untuk mengantisipasi terulangnya kerusuhan yang terjadi pada laga sebelumnya, saat Persiraja menjamu PSMS Medan, Senin (5/9/2022) malam.

Ketika itu, laga diwarnai insiden mati lampu yang berbuntut pada tindakan anarkis penonton yang kecewa, dengan merusak dan membakar fasilitas stadion.

Kabid Humas Polda Aceh, Kombes Winardy, dalam keterangannya, Jumat (9/9/2022), mengatakan, 250 personel polisi yang dikerahkan terdiri dari 100 personel dari Polresta Banda Aceh dan 150 personel dari Polda Aceh.

Selain itu, TNI juga akan menurunkan satu peleton personelnya untuk mengamankan jalannya pertandingan.

Winardy berharap, saat pertandingan nanti, penonton tidak bertindak anarkis atau melakukan provokasi yang dapat mengganggu jalannya laga Persiraja dengan PSKC Cimahi.

"Penonton diharapkan tertib dan jangan sesekali memprovokasi sehingga timbul keributan.

Baca juga: Pelatih dan Kapten Persiraja: Kami Berharap Dukungan Suporter

Baca juga: Besok Lawan Tuan Rumah Persiraja Banda Aceh, PSKC Cimahi Ngaku Kelelahan dan ‘Buta’ Kekuatan Lawan

Ini demi marwah dan harga diri klub sepak bola kebanggaan kita Persiraja," ujarnya.

Seperti diketahui, laga perdana Liga 2 antara Persiraja versus PSMS Medan di Stadion H Dimurthala, Lampineung, Banda Aceh, Senin (5/9/2022) malam lalu batal digelar.

Penyebabnya, lampu utama stadion tersebut padam lima menit menjelang kick-off.

Kesal dengan hal tersebut, para penonton membakar sejumlah fasilitas yang ada di dalam stadion yang menjadi homebase tim Lantak Laju itu.

Akibat kerusuhan itu, Persiraja diganjar 0-3 atas PSMS Medan.

Keputusan tersebut diambil melalui rapat Komite Ad-Hoc Kompetisi Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI) dan PT Liga Indonesia Baru (LIB).

Untuk membayar kompensasi kepada penonton yang telah membeli tiket Persiraja vs PSMS Medan, panitia pelaksana (panpel) akan menggratiskan tiket masuk bagi penonton yang ingin menyaksikan pertandingan antara Persiraja melawan PSKC Cimahi, Sabtu (10/9/2022) sore ini di Stadion H Dimurthala, Lampineung.

Hasil penyelidikan

Terkait kerusuhan yang terjadi pada laga perdana Persiraja pada Senin (5/9/2022) malam lalu, dari hasil pemeriksaan yang dilakukan polisi, insiden tersebut terjadi karena kesalahan panitia pelaksana pertandingan yang disebut tidak profesional.

Baca juga: Rahasia Batin Latihan Persiraja

Baca juga: Sore Tadi, Pemain PSKC Cimahi Ujicoba Lapangan Stadion Lampineung, Besok Hadapi Tuan Rumah Persiraja

"Kita sudah melakukan pemeriksaan terhadap panitia secara maraton.

Kesimpulan sementara, insiden pembakaran di stadion terjadi akibat ketidakprofesionalan panitia penyelenggara," ungkap Kabid Humas Polda Aceh, Kombes Winardy, Jumat (9/9/2022) sebagaimana dilansir Kompas.com.

Hasil penyidikan sementara polisi, kata Winardy, pertandingan Liga 2 itu tidak jadi berlangsung karena generator yang digunakan untuk menghidupkan lampu stadion gagal berfungsi.

Panitia pelaksana merupakan pihak yang bertanggung jawab untuk menyiapkan generator tersebut.

"Berdasarkan keterangan dari panitia yang sudah kita periksa insiden pembakaran itu terjadi karena mesin generator tidak menyala, sehingga terpicu kemarahan penonton," sebut Winardy.

Winardy juga mengungkapkan, panitia pelaksana pertandingan itu juga tidak mengajukan izin keramaian dan meminta pengamanan kepada Polda Aceh.

Panitia hanya meminta bantuan pengamanan dari Polresta Banda Aceh.

Kendati demikian, polisi belum menetapkan tersangka dari peristiwa itu.

Polisi masih memeriksa sejumlah saksi untuk menentukan orang yang bertanggung jawab dalam pembakaran Stadion H Dimurthala.

"Mudah-mudahan dalam waktu dekat pelaku tindak pidana pembakaran dapat terungkap," ujarnya. (dan/kompas.com)

Baca juga: Amankan Laga Persiraja Vs PSKC Cimahi, Polda Aceh Kerahkan 250 Personel

Baca juga: Kompensasi untuk Penonton Pasca Stadion Terbakar, Laga Persiraja vs PSKC Cimahi Digratiskan

Baca juga: Manajemen Persiraja Ajukan Semua Pertandingan Digelar Sore Hari

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved