Kesehatan
Benarkah Menstruasi Menyebabkan Anemia? Kenali Penyebab, Gejala dan Cara Mengatasinya
Wanita yang mengalami dengan keluarnya darah haid terlalu banyak akan lebih beresiko terkena anemia atau kekurangan sel darah.
Benarkah Menstruasi Menyebabkan Anemia? Kenali Penyebab, Gejala, dan Cara Mengatasinya
SERAMBINEWS.COM - Setiap perempuan akan mengalami menstruasi setiap bulannya.
Perempuan dapat mengalami menstruasi dengan pola yang berbeda-beda.
Ada yang mengalami menstruasi secara teratur dengan sedikit mengeluarkan darah, namun ada juga yang mengalami mensturuasi dalam jangka waktu panjang dan mengeluarkan darah cukup banyak.
Kebanyakan wanita mengalami menstruasi selama 3-7 hari dan jumlah darah yang keluar normalnya adalah sekitar 30-40 ml per siklus.
Pendarahan saat haid juga terbilang normal apabila wanita hanya mengganti pembalut sebanyak 2 atau 3 kali per hari.
Sementara itu, menstruasi yang abnormal dapat berlangsung selama lebih dari 7 hari yang mengalami pendarahan lebih banyak dari biasanya, pendarahan yang berlebihan ini bisa membuat kita lebih sering mengganti pembalut.
Baca juga: Cuti Menstruasi Menjadi Perdebatan Sengit di Spanyol, Pemerintah Segera Sahkan Pekan Depan
Dalam istilah medis kondisi banyaknya mengeluarkan darah dari vagina saat haid disebut menorrhagia.
Dimana penyebab menorrhagia ialah gangguan hormon ketika terjadi pendarahan haid dalam jumlah yang banyak atau durasi yang lebih panjang dari pada interval haid yang nomal.
Kondisi ini umumnya terjadi pada perempuan yang baru mengalami pubertas, atau menjalang menopause yaitu berusia di atas 40-50 tahun.
Dikutip Serambinews.com dari kanal YouTube Tribunnews dalam program Malam Minggu Sehat yang tayang
pada 6 Februari 2021 lalu, dr Tan Shot Yen selaku ahli gizi Komunitas mengatakan, menstruasi yang terlalu banyak mengeluarkan darah bisa menyebabkan anemia.
"Menstruasi yang terlalu mengeluarkan darah banyak dapat menyebabkan anemia", kata dr Tan Shot Yen
yang merupakan filsuf ahli gizi komunitas.
Wanita yang mengalami dengan keluarnya darah haid terlalu banyak akan lebih beresiko terkena anemia atau kekurangan sel darah.
Baca juga: Benarkah Makan Nanas Saat Menstruasi Bikin Aliran Darah Haid Makin Deras? Ini Penjelasan Dokter
Maka itu saat menstruasi tak sedikit perempuan mengalami kepala pusing.
Terjadinya Kepala pusing merupakan hal yang wajar dialami saat menstruasi.
Melansir TribunJogja.com, kepala pusing saat menstruasi bisa disebabkan beberapa hal. Berikut penyebab pusing kepala saat haid dibawah ini :
1. Kekurangan Darah
Perempuan akan merasakan pusing saat menstruasi karena kekurangan darah pada tubuhnya.
Perempuan pada saat menstruasi biasanya mengeluarkan 30 ml atau sekitar dua sendok makan darah saat menstruasi setiap bulannya.
Kehilangan darah haid ini umumnya tidak menimbulkan gejala tertentu.
Baca juga: Benarkah Tidak Boleh Minum Air Es Saat Menstruasi? Simak Penjelasan dr Reisa Broto Asmoro Ini
Namun, wanita yang sebelumnya sudah memiliki kondisi anemia atau kekurangan zat besi bisa mengalami pusing saat menstruasi.
Selain itu, wanita yang sebelumnya tidak memiliki riwayat anemia tapi haidnya sangat banyak, juga bisa mengalami pusing saat menstruasi.
Keluarnya darah dari tubuh dapat menyebabkan sel-sel darah merah berkurang.
Sel darah merah ini pembawa oksigen ke tubuh.
Otak manusia dirancang sangat sensitif terhadap perubahan konsentrasi oksigen.
Saat kadar oksigen dalam tubuh berkurang, otak akan memberikan koneksi ke tubuh lewat pusing.
2. Pengaruh hormon prostaglandin dan estrogen
Hormon prostaglandin dan estrogen selama menstruasi akan mengalami perubahan.
Prostaglandin adalah hormon yang mengatur siklus pada tubuh, termasuk menstruasi.
Kelebihan hormon prostaglandin dapat menyebabkan wanita merasakan kram atau sakit perut lebih parah ketimbang haid biasanya.
Efek prostaglandin lainnya yaitu penyempitan pembuluh darah di tubuh.
Akan berdampaknya, wanita bisa merasakan sakit kepala dan pusing.
Selain itu, adanya perubahan hormon estrogen selama menstruasi juga bisa menyebabkan wanita mengalami kepala pusing saat menstruasi.
Perubahan hormon estrogen selama menstruasi bisa memicu hipoglikemia atau turunnya kadar gula darah.
Tak hanya itu, hormon juga bisa memengaruhi tingkah hidrasi tubuh, sehingga tak jarang menyebabkan dehidrasi.
3. Kram
Kram atau sakit perut sering muncul saat rahim wanita berkontraksi ketika menstruasi.
Proses alami ini membantu melepaskan lapisan rahim selama haid.
Kram atau sakit perut saat haid umumnya normal.
Tapi, sakit perut hebat saat haid bisa jadi gejala endometriosis.
Nyeri atau kram perut yang parah dapat menyebabkan kepala pusing saat menstruasi.
Kepala pusing saat menstruasi umumnya normal dan bisa sembuh dengan sendirinya tanpa bantuan obat tertentu.
Namun, wanita perlu berkonsultasi ke dokter apabila rasa tidak nyaman ini terasa parah dan sampai mengganggu aktivitas sehari-hari.
Cara efektif untuk menangani nyeri saat menstruasi sebagai berikut:
1. Perbanyak minum air putih
Mentruasi/haid melibatkan proses keluarnya darah dari dalam tubuh.
Minum banyak air putih akan sangat membantu proses tersebut.
Terutama jika minum air hangat. Minum air hangat dapat meningkatkan aliran darah ke seluruh tubuh kita dan mengendurkan otot-otot tubuh.
2. Cobalah untuk pijat terapi
Terapi pijat sangatlah berguna bagi relaksasi saat merasakan sakit.
Terapi pijat akan lebih baik jika terapi hanya difokuskan pada bagian yang sakit.
Namun apabila ingin memijit seluruh bagian tubuh juga akan memeberi efek yang bagus.
Hal itu bisa meredakan stres sekalipun.
3. Olahraga
Mungkin sebagian orang memiliki pendapat jika melakukan olahraga saat haid hanya akan menyiksa diri.
Namun hal itu justru sebaliknya.
Saat menstruasi kita bisa melakukan olahraga yang tidak memerlukan banyak gerak tubuh seperti yoga maupun jalan santai.
Hal tersebut akan membantu dalam merilekskan otot serta mengurangi rasa sakit.
4. Mengompres perut dengan air hangat
Cara ini bukan lagi menjadi rahasia bagi para perempuan.
Air hangat terkenal banyak manfaatnya untuk meredakan rasa sakit.
Kita bisa menaruh air hangat pada botol kaca atau membeli heating pad.
Hal itu akan sangat membantumu saat mengalami nyeri karena menstruasi.
Jadi itulah beberapa cara efektif yang bisa kita lakukan untuk meredakan rasa nyeri saat haid.
Namun apabila cara-cara di atas tak kunjung membuat kita merasa lebih baik, segeralah konsultasi ke dokter. (Serambinews.com/Suci Muliani)