Info Singkil
Kisah Kesaktian Pedang Panglima Bedil Oyok Berusia 4 Abad Ungkap Keberadaan Kerajaan di Haloban
Bedil Oyok merupakan panglima perang pertama kerajaan yang mendiami Pulau Haloban nama lain dari Pulau Tuangku. Menilik dari usia kerjaan yang mendiam
Penulis: Dede Rosadi | Editor: Ansari Hasyim
Di rumah Tutuwon disuguhi hasil bumi. Ini menyadarkan Lawoeka dan Lasengak bahwa ternyata ada yang lebih dahulu tinggal di Haloban.
Setelah itu lalu berkeliling adakah orang lain yang tinggal. Tiba di sekitar Pulau Aisakhu terlihat asap. Ketika didekati bertemulah dengan Malikul Braya.
Berkeliling lagi kembali terlihat asap di daerah Air Dingin. Di situlah bertemu Hutabarat.
Setelah itu berembuklah menentukan siapa yang berhak menjadi raja. Lantaran diantara mereka tidak ada yang memiliki trah raja.
Maka, Malikul Braya yang bergelar Imam Garang, diper
• 10 Hektare Lahan di Lhokseumawe Terbakar, Pemadaman Berlangsung Hingga Lima Jam
• Buka Musda IMM Aceh, Ketua PW Muhammadiyah Ingatkan IMM Jadi Kader Umat, Bangsa, dan Persyarikatan
• Prabowo Janji Tak Lupa Pesantren dan Para Kiai
caya menjemput Sutan Malingkar Alam ke Pagaruyung Minangkabau di Sumatera Barat, saat ini.
Setelah kembali ke Haloban, didirikanlah kerajaan sekitar abad ke-17. Kerajaan ini berdiri sendiri alias otonom.
Karena merasa tak berafiliasi, konon ketika pihak Kesultanan Aceh, memerintahkan kerajaan kecil memerangi Belanda ditolak penguasa Pulau Haloban.
Bahkan utusan Kesultanan Aceh yang datang dihadang Baeha alias Bedil Oyok, Panglima Pertama Kerjaan yang mendiami Pulau Tuangku.
Utusan Kesultanan Aceh, sempat beberapa kali gagal masuk karena kesaktian Bedil Oyok sulit ditandingi.
Hingga akhirnya ditemui kelemahanya. Bedil Oyok yang sakti mandraguna, kelemahanya dibedil telingannya. Sehingga namanya melegenda dengan sebutun Bedil Oyok yang dalam bahas Haloban artinya bedil telinga.
Catatatan sejarah ini tentu memilki versi berbeda. Pastinya sebuah penelitian baru-baru ini menyebutkan dua desa di Pulau Tuangku, yaitu Haloban dan Asantola, didiami suku yang berbahasa beda dari suku lainnya di Aceh.
Bahasa itu disebut bahasa Haloban. Ini juga menjadi fakta, Pulau Tuangku, kaya akan budaya dan sejarah masa lalu yang menarik untuk diteliti.(*)
• Hujan Diprediksi Landa Sebagian Aceh Hingga Tiga Hari Kedepan (26-28/9/2022), Ini Data BMKG
• 40 Syech Kesenian di Kabupaten Bireuen Gelar Temu Ramah, Usul Kesenian Daerah Masuk Sekolah
• 10 Hektare Lahan di Lhokseumawe Terbakar, Pemadaman Berlangsung Hingga Lima Jam