Berita Nasional
Presiden Jokowi : Tahun 2023 Kondisi Ekonomi akan Semakin Gelap dan Sulit
Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengatakan di tahun 2023 kondisi ekonomi akan semakin gelap dan sulit
SERAMBINEWS.COM - Ekonomi global berada dalam ketidakpastian.
Sebelumnya pandemi Covid-19 membuat ekonomi dunia terganggu.
Belum selesai pulih akibat Virus Corona, perekonomian dunia kembali diterpa ketidakpastian akibat perang Rusia - Ukraina.
Diperkirakan perang Ukraina - Rusia tidak akan berakhir dalam waktu dekat.
Hal ini berdampak kepada seluruh dunia dalam waktu yang masih panjang.
Bahkan Presiden RI Joko Widodo memperingatkan bakal dampak bagi dunia akibat perang antara Rusia - Ukraina.
Presiden Jokowi mengatakan di tahun 2023 kondisi ekonomi akan semakin gelap dan sulit.
Menurutnya, hal ini tidak lepas dari perang antara Rusia dan Ukraina yang terjadi sejak Fabruari 2022 lalu belum usai.
Menurut Jokowi, kondisi tersebut tak hanya terjadi di Indonesia, tapi juga di seluruh dunia.
Dalam diskusi yang ia lakukan dengan Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy, dan di lokasi berbeda dengan Presiden Rusia Vladimir Putin, bisa disimpulkan perang tidak akan usai dalam waktu dekat.
Baca juga: Gadis di Aceh Tengah Dilecehkan Pamannya, Bermula dari Status WA, Pelaku Ancam Bunuh Kakek Korban
“Dunia sekarang ini pada posisi yang tidak gampang dan betul-betul sulit dimana tahun depan akan lebih gelap.
Saya bertemu dengan Presiden Zelenskyy dan satu setengah jam berdiskusi, serta presiden Putin dua setengah jam berdiskusi, saya menyimpulkan perang tidak akan segera selesai, akan lama,” kata Jokowi.
Jokowi mengatakan, dengan perang antara Rusia dan Ukraina maka dampaknya akan dirasakan oleh Indonesia dan dunia.
Beberapa dampak seperti krisis energi, pangan, finansial akan membebani pergerakan ekonomi di tahun 2023.
Baca juga: Polisi Rusia Tangkap Ratusan Demonstran, Pendemo Dimobilisasi untuk Ikut Perang ke Ukraina
“Itu akan berakibat pada kesulitan lain, seperti krisis pangan, krisis energi, krisis finansial, Covid-19 yang belum pulih, dan akibatnya kita tau sekarang ini saja 19.600 orang mati karena kelaparan, karena krisis pangan,” lanjut Jokowi.