Breaking News

Internasional

Demo Mahsa Amini Meluas ke London dan Paris

Demonstrasi untuk menentang kematian Mahsa Amini juga terjadi di London dan Paris, setelah bermula di Iran

Editor: bakri
AFP
Protes terhadap kematian Mahsa Amini terus meluas di seluruh Iran dan seluruh dunia. 

LONDON - Demonstrasi untuk menentang kematian Mahsa Amini juga terjadi di London dan Paris, setelah bermula di Iran.

Polisi bentrok dengan demonstran yang berusaha mencapai Kedutaan Besar Iran di London dan Paris pada Minggu (25/9/2022).

Polisi Perancis menggunakan gas air mata dan taktik anti-huru hara untuk mencegah ratusan pedemo di ibu kota bergerak Kedubes Iran, kata wartawan AFP dan sejumlah saksi mata.

Unjuk rasa dimulai dengan damai di Trocadero Square di pusat ibu kota Perancis.

Beberapa pengunjuk rasa meneriakkan slogan-slogan menentang pemimpin tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei.

Para pengunjuk rasa di Paris berkumpul untuk hari kedua berturut-turut guna menunjukkan kemarahan atas kematian Mahsa Amini yang tewas setelah ditangkap polisi moral Iran.

Mereka juga menunjukkan solidaritas dengan demo Iran, yang menewaskan setidaknya 41 nyawa.

Polisi Paris mengatakan, sekitar 4.000 orang berkumpul untuk demonstrasi.

Baca juga: Keluarga Mahsa Amini Tuduh Polisi Moral Iran Lakukan Penyiksaan dan Pelecehan

Baca juga: Aksi Protes Kematian Wanita Muda Mahsa Amini Meluas ke Seluruh Negeri Iran, 41 Orang Tewas

Satu orang ditangkap karena marah dan memberontak, sedangkan satu petugas terluka ringan.

Sementara itu di London, polisi melakukan 12 penangkapan dan lima petugas terluka serius ketika para demonstran mencoba menerobos penghalang yang melindungi kedutaan besar Iran di Inggris.

Di Iran sendiri, aksi unjuk rasa sudah menyebar ke lebih dari 80 kota dan didominasi partisipan perempuan yang melambaikan dan membakar jilbab, hingga memotong rambut mereka di depan umum.

Pada Kamis (22/9/2022) pengunjuk rasa di Teheran dan beberapa kota Kurdi bahkan membakar kantor dan kendaraan polisi.

"Setelah melihat eksploitasi beberapa peristiwa yang baru-baru ini (unjuk rasa) oleh kelompok oposisi, keterlibatan dalam perkumpulan ilegal, bisa berujung pada tuntutan yudisial," bunyi pernyataan dalam situs yang mengutip menteri.

Mahsa Amini yang berusia 22 tahun mengalami koma ketika ditahan polisi sebelum akhirnya meninggal di rumah sakit. (kompas.com)

Baca juga: Rezim Iran Mulai Khawatirkan Demonstrasi Besar-Besaran Atas Kematian Mahsa Amini, 31 Orang Tewas

Baca juga: Presiden Iran Ebrahim Raisi Bersumpah Akan Selidiki Kematian Mahsa Amini yang Ditahan karena Jilbab

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved