Salam
Pemerintah Jangan Lalai Urusan Ibadah Umat
Kelangkaan vaksin meningitis menjadi salah satu persoalan serius yang saat ini mengancam keberlangsungan penyelenggaraan umrah di Indonesia
Kelangkaan vaksin meningitis menjadi salah satu persoalan serius yang saat ini mengancam keberlangsungan penyelenggaraan umrah di Indonesia.
Asosiasi Muslim Penyelenggara Haji dan Umrah Republik Indonesia (Amphuri) memprediksi akan ada ribuan jamaah umrah yang terancam gagal berangkat akibat krisis vaksin meningitis.
“Ini warning buat pemerintah kita.
Krisis vaksin ini berakibat kegagalan keberangkatan jamaah umrah,” kata Ketua Umum Amphuri, Firman M Nur.
Dalam beberapa hari terakhir, sejumlah Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) menutup sementara layanan vaksin meningitis.
Salah satunya adalah KKP Kelas I Soekarno-Hatta yang mengumumkan tutup sementara sampai batas waktu yang tidak dapat ditentukan.
Hal yang sama dilakukan KKP Kelas II Pekanbaru, Riau.
Karenanya, pemerintah diingatkan supaya jangan memaksakan diri menerapkan regulasi, jika tidak bisa menyediakan vaksin meningitis dan buku kuning.
Pemerintah kini diminta memberikan diskresi dan relaksasi bagi jamaah yang belum vaksin meningitis karena tidak tersedianya vaksin, untuk tetap bisa menunaikan umrah.
Apalagi, Pemerintah Arab Saudi sendiri dalam pelaksanaan di lapangan sudah melonggarkan penerapan aturan ini, malah sudah tidak ada lagi pemeriksaan terkait vaksin meningitis.
Baca juga: Sudah 128 CJH Lhokseumawe yang Suntik Meningitis, Ini Jumlah yang Tersisa
Baca juga: CJH Lhokseumawe Mulai Suntik Meningitis
Karena memang sudah tidak menjadi concern Pemerintah Saudi saat menerima jamaah umrah.
Karenanya, pengwajiban suntuk meningitis bagi calon jamaah haji dan umrah Indonesia dinilai sebagai sesuatu yang dipaksakan.
Krisis vaksin meningitis ini berdampak sangat luas.
Sebab, hotel dan transportasi kebutuhan jamaah umrah sudah di-booking, tiket pesawat sudah di-booking, calon jamaah pun sudah mengajukan cuti ke instansi masing-masing, dan calon jamaah dari pelajar dan mahasiswa sudah mengajukan izin tidak masuk sekolah/kuliah.
“Akan tetapi semua ini kandas, hanya karena pemerintah tidak dapat melakukan tugasnya untuk menyediakan vaksin sesuai kebutuhan rakyat Indonesia yang akan berumrah,” ujar pengurus Amphuri.
Makanya, “Pemerintah harus bertanggungjawab atas kelangkaan vaksin meningitis ini, karena dapat mengakibatkan sekian ratus ribu jamaah umrah yang akan gagal berangkat akibat dari itu, dan untuk sementara, segera melakukan diskresi atau relaksasi tentang regulasi kewajiban vaksin meningitis bagi jamaah umrah selama krisis vaksin ini terjadi.
” Rakyat, dalam hal ini calon jamaah umrah yang sudah terjadwal harus segera berangkat ke Tanah Suci, memang pantas menuntut kebijaksanaan pemerintah.
Sebab, apapun alasan pemerintah, kita melihat kelangkaan vaksin meningitis ini sebagai kelalaian pemerintah.
Harusnya, dalam mengurus hal-hal yang terkait dengan ibadah umat, pemerintah tidak boleh teledor.
Sebab, kelalaian seperti ketiadaan vaksin meningitis ini, –jika sampai menggagalkan keberangkatan umrah banyak umat-- maka itu sangat merugikan.
Kita berharap ada langkah cepat dari pemerintah sehingga tak ada calon jamaah umrah yang gagal berangkat hanya gara-gara ketidaan vaksin meningitis.
Nah?!
Baca juga: Sekda: Seperti Meningitis Orang Naik Haji, Polio, dan Cacar, Covid-19 Pun Bisa Dicegah dengan Vaksin
Baca juga: Simak Gejala Penyakit Meningitis, yang Diderita Glenn Fredly Sebelum Meninggal Dunia