Ratusan Warga Jaga Rumah Lukas Enembe di Papua, Ada yang Menari Pakai Busur Panah dan Parang
Tarian itu dilakukan sebelum pihak keluarga Lukas menyampaikan pernyataan sikap kepada para wartawan yang datang ke lokasi.
Selama 24 jam masyarakat adat dari pegunungan, berjaga melakukan pengamanan untuk memeriksa siapapun yang masuk ke kawasan rumah Lukas Enembe.
Bahkan, saat akan menggelar konferensi pers media yang datang harus melewati pemeriksaan tanda pengenal yang dilakukan oleh warga.
Media yang meliput juga dikelilingi ratusan masyarakat adat pegunungan, yang menyambut dengan tarian sambil membawa panah.
Mereka tak mengizinkan Lukas Enembe keluar dari Papua.
Mereka berharap pemeriksaan terhadap Lukas bisa dilakukan langsung di kediamannya di Jayapura.
Lukas Enembe saat ini dikabarkan dalam kondisi sakit.
KPK bersama Komnas HAM juga telah tiba di Papua untuk memeriksa langsung kondisi kesehatan Lukas.
Koordinasi terus dilakukan untuk menentukan langkah lanjutan, pemeriksaan Lukas Enembe terkait kasus dugaan korupsi dan gratifikasi.
Baca juga: Paulus Waterpauw Laporkan Pengacara Lukas Enembe ke Bareskrim Polri atas Pencemaran Nama Baik
Jayapura Kondusif
Terpisah, Kabid Humas Polda Papua Kombes Ahmad Mustofa Kamal mengatakan, situasi di Kota Jayapura dan sekitarnya masih kondusif hingga Jumat ini.
Ia pun menyatakan, sebanyak 2.100 personel telah disiagakan untuk mengantisipasi potensi gangguan keamanan di Jayapura.
Ahmad menyatakan, pihaknya belum mendapatkan surat permintaan dari KPK untuk pengamanan dalam pemeriksaan Lukas sebagai tersangka.
”Sebanyak 2.100 personel ini terdiri dari 1.800 personel Polda Papua dan 300 personel Brimob Nusantara. Kami siap membantu KPK dalam upaya penegakan hukum,” sambung Ahmad.
Sebelumnya diberitakan oleh KOMPAS.TV, Lukas Enembe telah dipanggil KPK untuk menjalani pemeriksaan dalam kasus dugaan korupsi pada Senin, 12 September 2022. Namun, ia mangkir dengan alasan kesehatan.