Disebut Jadi Penyebab Banyaknya Korban Tragedi Kanjuruhan, Berikut Sederet Bahaya Gas Air Mata

Gas air mata dituding menjadi penyebab banyaknya korban dalam tragedi Arema vs Persebaya di Stadion Kanjuruhan, Malang.

Editor: Amirullah
Surabaya.Tribunnews.com/Purwanto
Para suporter Arema FC, Aremania turun ke lapangan Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang usai laga Arema FC vs Persebaya Surabaya dalam lanjutan Liga 1 2022 di Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang, Sabtu (1/10/2022). Aremania meluapkan kekecewaannya dengan turun dan masuk kedalam stadion usai tim kesayangannya kalah melawan Persebaya Surabaya dengan skor 2-3 

Penulis: Putra Dewangga Candra Seta

SERAMBINEWS.COM  - Ini sederet bahaya gas air mata bagi kesehatan.

Paparan gas air mata menimbulkan efek yang langsung dirasakan hingga efek kesehatan jangka panjang.

Seperti diketahui, gas air mata dituding menjadi penyebab banyaknya korban dalam tragedi Arema vs Persebaya di Stadion Kanjuruhan, Malang.

Seperti diketahui, ,tercatat 125 jiwa meninggal dunia dalam tragedi Arema FC vs Persebaya Surabaya.

Penyebab tragedi Arema FC vs Persebaya disebut-sebut karena gas air mata yang ditembakkan aparat kepolisian di dalam stadion.

Gas air mata yang ditembakkan diduga membuat para aremania sesak nafas dan panik berhamburan hingga berdesak-desakan di pintu keluar.

Padahal menurut aturan FIFA selaku induk sepak bola dunia, melarang penggunaan gas air mata di dalam stadion.


Lantas, seperti apa bahaya gas air mata?

Menurut Medical News Today, gas air mata adalah istilah umum untuk bahan kimia yang mengiritasi kulit, paru-paru, mata, dan tenggorokan.

Paparan gas air mata menimbulkan efek yang langsung dirasakan hingga efek kesehatan jangka panjang.

Sepeti dilansir dari Kompas.com dalam artikel 'Bahaya Gas Air Mata dan Larangan FIFA soal Penggunaannya di Stadion'.

Meskipun disebut sebagai gas air mata, wujud material bahan kimia itu bukanlah gas, melainkan zat kimia padat atau cair.

Gas air mata yang disemrotkan biasanya berbentuk bubuk atau cair.

Zat ini akan bereaksi dengan kelembaban dan menyebabkan rasa sakit hingga iritasi.

Halaman
1234
Sumber: Surya
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved