Berita Banda Aceh

Harga Beras Bergerak Naik, Sebagian Warga Banda Aceh Beli Per Bambu, Bulog Sedia yang Lebih Murah

Beras medium pada minggu lalu harganya masih berkisar Rp 160 ribu per zak, minggu ini naik lagi menjadi  Rp 165 ribu per zak sebanyak 15 kilogram.

Penulis: Herianto | Editor: Mursal Ismail
For Serambinews.com
Seorang ibu pelaku usaha mikro sedang beli beras kualitas medium dengan takaran bambu, Senin (3/10/2022) di Pasar Induk Lambaro, Aceh Besar. 

Beras medium pada minggu lalu harganya masih berkisar Rp 160 ribu per zak, minggu ini naik lagi menjadi  Rp 165 ribu per zak sebanyak 15 kilogram.

Laporan Herianto | Banda Aceh 

SERAMBINEWS.COM, BANDA ACEH - Harga beras medium dan premium pada minggu pertama Oktober 2022 ini kembali naik lagi Rp 5.000 per zak 15 kilogram atau Kg.

Beras medium pada minggu lalu harganya masih berkisar Rp 160 ribu per zak, minggu ini naik lagi menjadi  Rp 165 ribu per zak sebanyak 15 kilogram.

Sedangkan beras kualitas premium juga naik dari harga Rp 175.000/sak menjadi   Rp 180.000 per zak 15 Kg.

Dampak dari kenaikan harga beras medium, sebagian masyarakat menengah ke bawah di Banda Aceh dan Aceh Besar, seperti nyak-nyak pedagang sayur, pedagang gorengan, pelaku usaha mikro dan lainnya, mengalihkan pembelian beras.

Artinya tak lagi membeli beras dalam kemasan satu zak, melainkan dalam takaran bambu dengan harga per bambu Rp 19 ribu hingga Rp 20 ribu per bambu.

Baca juga: Harga Beras Naik, Masyarakat Beralihkan Beli Beras dari Sak ke Bambu

Hal ini setyidaknya disampaikan Amri, pedagang beras di Pasar Induk Lambaro, Aceh Besar, kepada Serambinews.com, Senin (3/10/2022). 

Menurutnya, kenaikan harga beras ini dampak kenaikan harga gabah petani.

Harga gabah petani pada musim panen padi gadu bulan ini sudah berkisar Rp 5.500/Kg – Rp 6.300/Kg. Padahal, pada musim panen rendeng tiga bulan lalu, harga gabah masih berkisar Rp 4.700 – Rp 5.300/Kg.

Akibat dari kenaikan harga gabah tersebut, kata Amri, harga beli dan jual beras kualitas medium dan premium, dalam dua minggu terakhir ini sudah naik dua kali naik masing-masing Rp 5.000 per zak.

Mariam, pedagang sayur yang ditemui Serambinews.com di tempat penjualan beras di Pasar Induk Lambaro, Senin (3/10/2022), mengatakan akibat kenaikan harga beras, ia tak lagi membeli membeli beras dalam karung.

Tapi sudah membeli dalam takaran bambu agar biaya yang dikeluarkan tak lebih mahal sekaligus. 

Baca juga: Indonesia Diprediksi Bakal Paceklik, Harga Beras akan Naik Tinggi

“Beli beras dengan takaran bambu bisa lebih hemat. Beli tiga bambu hanya mengeluarkan uang Rp 60.000, bisa makan untuk tiga hari. Pada hari keempat beli lagi tiga bambu untuk makan tiga hari ke depan,” tutur Mariam.

Ungkapan hampir serupa juga disampaikan, Aminah, pedagang gorengan di Aceh Besar.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved