Berita Banda Aceh
Ditengah Guyuran Hujan, Mahasiswa Pertanian dari Tiga Kampus Geruduk DPRA
Saat pihak aparat keamanan meminta massa untuk berteduh sejenak dari guyuran hujan, mereka menolak dan tetap melakukan orasi.
Penulis: Indra Wijaya | Editor: Nurul Hayati
Lebih spesifik disampaikan massa di daerah barat selatan (Barsela), dimana pemegang Hak Guna Usaha (HGU) yang sudah mati izinnya belum dikembalikan sesuai reformasi agraria.
Dikatakan Bardan, di Pemerintah Aceh sendiri sudah ada gugus tugas (Gugas) reforma agraria melalui Dinas Pertanahan Aceh.
Untuk menindaklanjuti hal tersebut, pihaknya akan melihat berapa jumlah HGU yang diberikan kepada para pemegang HGU di Aceh.
"Jika memang izin HGU tersebut sudah habis, maka harus segera dikembalikan," ucapnya.
Tuntutan ketiga yang akan segera ditindaklanjuti oleh dewan, terkait desakan menjaga stabilitas harga produksi pertanian.
Terkait hal tersebut kata Bardan, untuk harga pihaknya melakukan monitoring melalui Informasi Harga Bahan Pokok Strategis Nasional.
Setelah dipantau dari Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Aceh, bahwa untuk tiga bahan pokok seperti beras dan gabah, telur dan ikan di Aceh masih relatif stabil.
Sementara terkait tuntutan mahasiswa terkait kesejahteraan petani, pihaknya harus melakukan pemetaan apakah dia buruh tani atau memang petani.
Sebab kata Bardan, turunnya kesejahteraan petani itu juga dipicu naiknya harga biaya angkut hasil pertanian imbas dari kenaikan BBM.
"Karena imbas BBM naik, semuanya juga ikut naik. Tapi yang jadi masalah harga pertanian kita nggak kunjung naik," pungkasnya. (*)
Baca juga: Harga Pertamax Turun, Berikut Harga BBM di SPBU Pertamina, Vivo, Shell, dan BP-AKR