Internasional

HRW Temukan Bukti Pasukan Keamanan Gunakan Senjata Redam Demonstran

Human Rights Watch (HRW) menemukan bukti pasukan keamanan Iran menggunakan kekuatan mematikan terhadap demonstran damai di seluruh negeri.

Editor: M Nur Pakar
AFP
Para demonstran membawa poster dan potret Mahsa Amini yang meninggal di tangan polisi moral Iran di Teheran. 

SERAMBINEWS.COM, LONDON - Human Rights Watch (HRW) menemukan bukti pasukan keamanan Iran menggunakan kekuatan mematikan terhadap demonstrasi damai di seluruh negeri.

Melalui video yang diambil oleh demonstran dan wartawan, serta wawancara dengan saksi dan pejabat keamanan, HRW menemukan bukti penggunaan kekuatan berlebihan dan mematikan di Iran.

Senjata termasuk senapan dan senapan serbu dikerahkan sebagai tanggapan keamanan terhadap demonstrasi, yang dimulai bulan lalu setelah kematian Mahsa Amini (22).

Tara Sepehri Far, peneliti senior Iran di Human Rights Watch, mengatakan:

“Tanggapan brutal pihak berwenang Iran terhadap protes di banyak kota menunjukkan tindakan bersama oleh pemerintah untuk menghancurkan perbedaan pendapat."

"Pasukan keamanan Iran mengabaikan kekejamanterhadap kehidupan."

Baca juga: Warga AS Dibebaskan dari Penjara Iran, Naik Jet Pribadi Ditemani Orang Berpakaian Tradisional Oman

"Penembakan yang meluas oleh aparat keamanan terhadap pengunjuk rasa hanya memicu kemarahan terhadap pemerintah yang korup dan otokratis."

“Orang-orang di Iran memprotes karena mereka tidak melihat kematian Mahsa Amini dan tindakan keras pihak berwenang sebagai peristiwa yang terisolasi."

"Melainkan contoh terbaru dari penindasan sistematis pemerintah terhadap rakyatnya sendiri.”

Seorang wanita berusia 35 tahun dari kota Sanandaj mengatakan kepada HRW:

“Kami berkumpul untuk bernyanyi ketika pasukan keamanan dengan sepeda motor datang ke arah kami."

“Kami berlari menuju gang ketika mengikuti kami dan mulai menembakkan gas air mata dan beberapa mulai menembakkan peluru."

Baca juga: Iran Tangkap Mahasiswa dan Aktivis Politik, Sekolah Putri Usir Pejabat Kementerian Pendidikan

"Seorang pria di belakang kami tertembak di kaki dan jatuh ke tanah."

"Orang-orang menyeretnya ke gang lain dan di dalam rumah seseorang."

"Lukanya berdarah sangat banyak dan sangat dalam.”

Halaman
12
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved