Mihrab
Rabiul Awal Menjadi Bulan Bersejarah Bagi Islam, Simak Khutbah Jumat Tgk Sulaiman Qari
Pimpinan Dayah Shirathal Mustaqim Misrul Mu'arrif Al Aziziyah, Surien, Banda Aceh, Tgk Sulaiman Qari
Penulis: Agus Ramadhan | Editor: Zaenal
Rabiul Awal Menjadi Bulan Bersejarah Bagi Islam, Simak Khutbah Jumat Tgk Sulaiman Qari
SERAMBINEWS.COM - Bulan Rabiul awal adalah bulan bersejarah dalam kehidupan manusia, karena di dalam bulan tersebut terdapat kejadian yang luar biasa.
Yaitu pada 12 Rabiul Awal tahun gajah, telah lahir seorang pemimpin umat manusia sebagai rahmatan lil alamin, Muhammad SAW.
Hal itu dikatakan Tgk Sulaiman Qari, Pimpinan Dayah Shirathal Mustaqim Misrul Mu'arrif Al Aziziyah, Surien, Banda Aceh yang akan disampaikan dalam khutbah Jumat di Masjid Daroy Gampong Punie, Kec Darul Imarah, Aceh Besar, (7/10/2022), bertepatan dengan 11 Rabiul Awal 1444 H.
“Oleh karena itu, setiap bulan Rabiul Awal kita jadikan momentum, sarana dan media mengumpulkan kaum muslimin di masjid, meunasah, dan majelis taklim dengan tujuan menumbuhkan dan memupuk rasa cinta kepada Rasulullah SAW,” kata alumni Dayah Mudi Mesra, Samalanga ini.
Baca juga: Lakukan 4 Amalan Ini Bisa dapat Pahala di Hari Jumat, Juga Dianjurkan Rasulullah SAW
Dia menambahkan, bulan Rabiul Awal juga kesempatan menceritakan dan menjelaskan kembali kehidupan Rasulullah sebagai kehidupan yang layak diteladani.
Dalam hal ini, Allah SWT berfirman, "Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan menanti (kedatangan) hari kiamat dan dia banyak menyebut nama Allah." (QS al-Ahzab:21).
Menurut dia, ada tiga hal penting dipahami oleh kaum muslimin, mengapa Nabi Muhammad SAW diutus oleh Allah SWT.
Pertama, untuk melakukan perubahan di bidang sosial kemasyarakatan.
Dalam hal ini, ujar Tgk Sulaiman, Rasulullah SAW telah banyak memberikan contoh dan teladan yang universal tentang perilaku sosial dalam masyarakat.
Misalnya, ketika Rasulullah SAW berada dalam sebuah majelis berkumpul bersama para sahabat.
Baca juga: Islam Ajarkan Umat untuk Tabayyun
Ketika itu, para sahabat banyak yang datang dari golongan rendah atau miskin, seperti Salman al-Farisi, Ammar bin Yasir, Suhayb Khabab bin Al-Arat.
“Mereka berpakaian sederhana, kusut dan jubah bulu yang tradisional.
Meskipun demikian, merekalah sahabat setia Rasulullah dalam memperjuangkan risalah dan dakwah Islam.
Dalam majelis itu juga hadir para bangsawan, dan Rasulullah mengubah kebiasaan yang membedakan-bedakan status sosial kemasyarakatan dan menghapus feodalisme,” urainya.
