Kisah Pemuda Korban Tragedi Kanjuruhan, Wajah Melepuh dan Kaki Patah, Harus Berutang Bayar Infus

Saguwanto menjadi salah satu korban luka-luka dari tragedi di Stadion Kanjuruhan seusai laga Arema vs Persebaya yang terjadi Sabtu (1/10/2022) lalu.

Editor: Faisal Zamzami
SuryaMalang/Tribunnews.com
Nur Saguwanto (19) korban Tragedi Kanjuruhan menjalani pemulihan sendiri di rumahnya. Ia masih mengeluhkan kondisi mata dan sakit di pergelangan kakinya yang patah. Ia mengaku belum mendapat bantuan baik bantuan untuk pengobatan lanjutan maupun untuk trauma healing. 

"Katanya jantung saya sudah baik, jadi disuruh pulang," kenangnya. 

 
Lebih lanjut, Saguwanto menyebut belum ada pihak berwenang yang datang ke rumahnya. 

Belum ada bantuan yang dia terima untuk untuk membantu penyembuhan kondisi fisiknya, pun pemulihan kondisi traumatisnya.

Padahal saat ini, kondisinya belum pulih sepenuhnya dan masih sering merasakan sesak di dada. Dengan kondisinya itu, Saguwanto saat ini justru menjadi beban tambahan kesulitan ekonomi keluarganya. 

Saguwanto yang baru lulus SMK jurusan teknik sepeda motor belum bekerja, dan tidak bisa mencari penghasilan tambahan karena kondisinya saat ini.

Penghasilan ayah Saguwanto sebagai buruh tani juga tidak cukup untuk membiayai biaya perawatannya. Apalagi, Saguwanto juga mempunyai adik yang berusia 9 tahun. 

Keluarga Saguwanto pun harus berutang sebesar Rp750 ribu demi membayar biaya infus untuk perawatannya. 

"Saya nggak tahu itu soal bantuan-bantuan, belum ada (yang datang), saya juga masih trauma, kadang-kadang masih teringat (kejadian Tragedi Kanjuruhan)," lanjut Saguwanto.

“Yang saya rasakan, bagian kaki ini masih sakit dan dada juga. Sesekali jika dibuat napas agak sesak dan sakit,” tuturnya. 

"Belum bisa kalau melihat seperti ke arah sinar matahari, masih silau begitu," ujar Saguwanto saat menjelaskan kondisi matanya.

Baca juga: Direktur PT LIB dan Perwira Polri Tersangka Tragedi Kanjuruhan

34 Aremania Korban Tragedi Kanjuruhan Dirawat di RSSA Kota Malang

Sebanyak 34 Aremania yang menjadi korban Tragedi Stadion Kanjuruhan, terus mendapatkan perawatan di Rumah Sakit Saiful Anwar (RSSA) kota Malang.

Mereka dirawat dengan berbagai luka, bahkan tujuh diantaranya masih mendapatkan perawatan intensif di IGD RSSA Malang hingga Kamis (6/10/2022).

Plt Direktur RSSA, dr Kohar Hari Santoso mengatakan, ada penambahan sebanyak 12 pasien yang terdaftar.

Dari sebelumnya, pada Selasa (4/10/2022) lalu tercatat ada 56 pasien yang terdaftar.

Halaman
1234
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved