Berita Aceh Timur
Terus Menerus Tertimbun Material Longsor, Proyek Jalan Peunaron - Lokop Dikhawatirkan tak Rampung
Pasalnya sejumlah titik pada segmen 2 jalan nasional yang menghubungkan Aceh Timur - Gayo Lues terus-menerus terjadi longsor hingga menutupi badan jal
Penulis: Seni Hendri | Editor: Mursal Ismail
Pasalnya, kata Bukhari longsor terus terjadi, sehingga masyarakat Serbajadi meminta Pemerintah Aceh melalui dinas terkait turun ke lapangan untuk mencarikan solusinya.
“Karena longsor terus terjadi dan dikhawatirkan pengerjaan proyek MYC segmen 2 ini tak selesai dikerjakan akhir tahun 2022. Karena itu, kita berharap tim Pemprov Aceh turun ke lapangan untuk mencarikan solusinya,” harap Bukhari.
“Jika perlu kami berharap agar waktu pengerjaan diperpanjang sampai awal tahun 2023 agar kulitas pembanguna jalan terjamin, mengingat memasuki akhir tahun 2022 itensitas hujan tinggi sehingga rawan menyebabkan longsor yang memperlambat pengerjaan jalan,” ungkap Bukhari.
Bahkan dampak jalan sering tertimbun material longsor dari gunung, tidak hanya merugikan pihak rekanan segmen 2 proyek MYC, tapi juga menyebabkan tiang listrik bertumbangan sepanjang lokasi jalan rawan longsor, sehingga menyebabkan listrik sering padam, dan jaringan komunikasi terputus.
Baca juga: Anggota DPRA Ultimatum Pemerintah, Iskandar: Proyek Jalan Lokop-Batas Galus Harus Tuntas Tahun Ini
Tanggapan Rekanan
Sementara itu, pihak rekanan proyek MYC segmen 2, membenarkan dampak hujan yang terus terjadi, menyebabkan longsor menutupi badan jalan yang sudah diperbaiki.
Hal ini mengakibatkan terganggunya waktu pelaksanaan pengaspalan, sehingga secara otomatis juga berpengaruh terhadap jadwal kontrak.
"Sekarang kita sudah kerahkan 4 unit ekskavator untuk melakukan penanganan di lokasi rawan longsor.
Namun karena tingginya curah hujan, maka pengerjaan jalan belum bisa kita maksimalkan," kata Fahkrurrazi, PPTK proyek MYC segmen 2 Peunaron - Lokop. (*)
Baca juga: Tim Jelajah Lokop Arungi Sungai Bunin dan Waih Serbajadi Aceh Timur