Pemilu 2024
Sindrian PDIP soal Lepas Biru dari Jokowi, NasDem Nilai sebagai Narasi Politik Rendahan
PDIP sindir NasDem lepas biru dari Jokowi usai deklarasi Anies Baswedan sebagai capres 2024, narasi seperti ini dianggap sebagai politik rendahan.
Penulis: Sara Masroni | Editor: Ansari Hasyim
SERAMBINEWS.COM - Sekretaris Jenderal (Sekjen) PDIP Hasto Kristiyanto menyindir NasDem usai mendeklarasikan Anies Baswedan sebagai bakal capres 2024 usulan partai tersebut.
Sindiran ini disampaikan Hasto dengan mengumpamakan para pahlawan Indonesia dalam melepas warna biru pada bendera Belanda sehingga tinggal merah putih saja.
"Para pejuang kita, ada bendera Belanda, birunya dilepas," ucap Hasto dilihat Serambinews.com dari tayangan Kompas TV, Selasa (11/10/2022).
"Dan ternyata birunya juga terlepaskan dari pemerintahan pak Jokowi sekarang karena punya calon presiden sendiri," tambahnya.
Pernyataan itu kemudian memancing pernyataan balik dari NasDem yang menyebut narasi demikian dianggap sebagai politik rendahan.
Ketua DPP Partai Nasdem Willy Aditya menyesalkan pernyataan Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto karena dianggap tidak menghargai perbedaan politik setiap partai.
"Narasi-narasi minor seperti ini yang kemudian kalau saya menggunakan bahasa Bung Karno ini politik rendahan," ungkap Willy dalam tayangan Kompas TV dilihat Selasa.
"Politik yang hanya seputar kekuasaan kementerian semata-semata, politik yang hanya bicara lingkar kekuasaan semata-mata," tambahnya.
Baca juga: Ini Alasan NasDem Deklarasikan Anies Baswedan Jadi Capres 2024
Ketua DPP NasDem itu berujar, orang besar bicara tentang ide, orang biasa-biasa saja bicara tentang kejadian dan orang yang berpikir sempit bicara tentang orang lain.
Pihaknya menyesalkan ucapan yang keluar dari internal PDIP itu mengingat bukan hanya NasDem yang mendeklarasikan capres pilihan, namun juga Gerindra sudah lebih awal.
"Yang mendeklarasikan capres bukan hanya NasDem tapi juga Gerindra sudah mendeklarasikan pak Pak Prabowo, apakah omongan yang sama keluar dari mulut yang bersangkutan, kan tidak terjadi," katanya.
Baca juga: Elite Demokrat Ingin Duet Anies-AHY di Pilpres 2024, NasDem Bebaskan Anies Baswedan Pilih Cawapres
Ia menjelaskan padahal NasDem akan terus taat dan loyal terhadap pemerintahan Jokowi hingga selesai 2024 mendatang.
Hal itu sebagaimana pernyataan Ketum Surya Paloh saat pendeklarasian Anies sebagai capres usulan partai tersebut beberapa waktu lalu.
NasDem menyesalkan pernyataan Hasto Kristiyanto karena semestinya partai membangun suasana politik yang suka ria dan suka cita.
Sebab menurutnya perbedaan adalah sebuah keniscayaan karena partai dibuat memang untuk saling berkompetisi satu sama lain.