Berita Politik
NasDem Sebut Politik Kebencian, PDIP: Mau Ditangkap sebagai Sindiran Ya Silakan Saja
NasDem sebut pernyataan Sekjen PDIP sebagai politik kebencian, Andreas Hugo Pareira sampaikan hal itu sebagai realita politik dan sah-sah saja.
Penulis: Sara Masroni | Editor: Muhammad Hadi
"Dan ternyata birunya juga terlepaskan dari pemerintahan pak Jokowi sekarang karena punya calon presiden sendiri," tambahnya.
Baca juga: Sindrian PDIP soal Lepas Biru dari Jokowi, NasDem Nilai sebagai Narasi Politik Rendahan
Ketua DPP Partai Nasdem Willy Aditya menyesalkan pernyataan Hasto Kristiyanto karena semestinya partai membangun suasana politik yang suka ria dan suka cita.
Sebab menurutnya perbedaan adalah sebuah keniscayaan karena partai dibuat memang untuk saling berkompetisi satu sama lain.
"Kita kadang-kadang hal yang gak gatal digaruk, kita tidak terbiasa dengan perbedaan-perbedaan pilihan," ucap Willy dilihat dari tayangan Kompas TV, Selasa.
"Ini yang kemudian mencoba politik adu domba, politik kebencian, ini cara berpikir yang amat sempit," tambahnya.
Baca juga: Dukung Anies Baswedan sebagai Capres, PDA Janji Beri Suara Untuk NasDem, Taufiqulhadi: Terima Kasih
Ketua DPP NasDem itu meminta semua pihak harus lebih dewasa berpolitik ketimbang melakukan proses sindiran-sindiran terbuka seperti ini.
"Kalau ada yang gak pas, dalam rapat koalisi ya disampaikan saja, kenapa kemudian harus disindir yang lain gak disindir yang ini disindir, berarti ada kebencian," ucap Willy.
"Kalau orang gak suka, kalau orang dengki, kalau orang benci itu susah kita subjektifitas diaturnya," tambahnya.
Baca juga: Survei CSIS: Golkar Terpopuler di Kalangan Pemilih Muda, Dibanding PDIP, Gerindra, dan Demokrat
Dianggap Tak Hargai Perbedaan Politik
Pernyataan Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto karena dianggap tidak menghargai perbedaan politik setiap partai.
"Narasi-narasi minor seperti ini yang kemudian kalau saya menggunakan bahasa Bung Karno ini politik rendahan," ungkap Willy.
"Politik yang hanya seputar kekuasaan kementerian semata-semata, politik yang hanya bicara lingkar kekuasaan semata-mata," tambahnya.
Ketua DPP NasDem itu berujar, orang besar bicara tentang ide, orang biasa-biasa saja bicara tentang kejadian dan orang yang berpikir sempit bicara tentang orang lain.
Pihaknya menyesalkan ucapan yang keluar dari internal PDIP itu mengingat bukan hanya NasDem yang mendeklarasikan capres pilihan, namun juga Gerindra sudah lebih awal.
"Yang mendeklarasikan capres bukan hanya NasDem tapi juga Gerindra sudah mendeklarasikan pak Pak Prabowo, apakah omongan yang sama keluar dari mulut yang bersangkutan, kan tidak terjadi," katanya.
Baca juga: Momen Surya Paloh Peluk Puan Maharani, PDIP dan NasDem Gelar Pertemuan Bahas Pemilu