Kesehatan
Inilah Penyebab Seseorang Bisa Latah saat Kaget, Kenali Jenis dan Ciri-cirinya Sejak Dini
Latah merupakan reaksi terkejut yang berlebihan pada seseorang yang umumnya terjadi pada perilaku meniru ucapan atau gerakan pada tubuh orang lain.
Inilah Penyebab Seseorang Bisa Latah saat Kaget, Kenali Jenis dan Ciri-cirinya Sejak Dini
SERAMBINEWS.COM - Pernahkah anda menemui orang latah saat kaget?
Sudah tak asing lagi, sikap latah sering terjadi baik di dalam lingkungan rumah ataupun masyarakat.
Latah saat kaget merupakan fenomena yang sering ditemukan masyarakat di Indonesia.
Latah merupakan reaksi terkejut yang berlebihan pada seseorang yang umumnya terjadi pada perilaku meniru ucapan atau gerakan pada tubuh orang lain.
Kondisi ini terjadi secara spontan atau berulang kali jika penderita latah dikejutkan secara terus-menerus dan bisa dialami oleh siapa saja.
Dilansir Serambinews.com pada Rabu, (12/10/2022) dari kanal YouTube Tribun Health tayang 4 September 2022 lalu, inilah penyebab seseorang bisa latah saat kaget, kenali jenis dan ciri-ciri sejak dini sebagai berikut.
Baca juga: Ketahui, Manfaat Konsumsi Buah Nanas Bagi Kesehatan Tubuh, Mengandung 14 Zat Nutrisi Ini
Latah merupakan salah satu gangguan psikologis yang disebut dengan CBS atau Culture Bound Syndrome.
Disebut seperti ini karena sikap latah biasanya hanya dijumpai pada penduduk Asia Tenggara, terutama di Indonesia dan Malaysia.
Namun sampai saat ini belum pernah ditemukan orang barat yang mengalami sikap latah.
Ciri-ciri orang latah biasanya ditandai ketika penderita dikagetkan oleh suara atau gerakan.
Ketika si penderita dikagetkan maka secara spontan akan mengeluarkan respon baik berupa perkataan atau gerakan tubuh.
Latah bukanlah gangguan psikologis yang serius.
Baca juga: Bahaya Kesehatan Ini Akan Mengintai Jika Sering Minum Minuman Serbuk Sachet, Simak Penjelasan Dokter
Banyak yang menganggap mereka yang latah, menjadi sebuah hiburan atau sesuatu yang lucu.
Namun sebagian besar, sikap latah terjadi karena adanya kecemasan atau perasaan tertekan.
Jenis-jenis latah
1. Ekolalia : Jenis latah ekolalia biasanya seseorang akan ditandai dengan mengulangi perkataan orang lain.
2. Ekopraksia : Tak jauh berbeda dengan ekolalia, jenis latah ini ditandai dengan meniru gerakan orang lain.
3. Koprolalia : Sedangkan jenis latah koprolalia terjadi pada seseorang dengan mengucapkan kata-kata yang dianggap tabu atau kotor.
Dikutip dari Kompas.com, latah juga disebut dengan jumping frenchmen of mine yaitu kelainan atau penyakit langka yang ditandai dengan reaksi terkejut yang ekstrem.
Istilah ini pertama kali ditemukan pada akhir abad ke-19 di Maine, AS dan Quebec, Kanada.
Sampai sejauh ini belum ada studi dan bukti ilmiah yang mendukung penyebab dari latah atau jumping frenchmen of maine.
Namun, kondisi ini diyakini sebagai gangguan neuropsikiatri.
Dalam kebanyakan kasus, refleks kaget akan muncul ketika seseorang dikejutkan oleh suara atau gerakan yang keras atau tidak terduga.
Tetapi pada individu yang latah, reaksi mereka terhadap kejutan cenderung berlebihan atau tidak normal.
Beberapa peneliti menduga, jumping french of maine disebabkan gangguan neurologis somatik (kondisi ketika seseorang memiliki fokus ekstrem pada gejala fisik seperti nyeri, kelelahan, atau sesak napas).
Adapun faktor lain yang menyebabkan orang bisa latah yaitu:
- Gangguan komunikasi seperti afasia
- Demensia
- Cedera kepala
- Delirium, kebingungan parah dan penurunan kesadaran terhadap lingkungan sekitar
- Sindroum Tourette, gangguan yang membuat seseorang mengeluarkan ucapan atau gerakan spontan
- Kelumpuhan
- Skizofrenia
- Epilepsi
Cara Menyebuhkan Latah
Ternyata penyakit latah ini bisa disembuhkan dengan cara pengobatan latah yang mencakup kombinasi antara dua terapi yaitu terapi wicara dan pemberian obat-obatan.
1. Terapi wicara
Terapi wicara bertujuan untuk memudahkan pasien latah berbicara dan mengungkapkan pikiran.
Umumnya, terapis akan mengajarkan pasien untuk menahan diri sejenak sebelum berbicara, merangkai isi pikiran, lalu mengeluarkan pikiran itu dalam bentuk kata-kata yang merupakan inisiatif pasien, bukan mengulangi perkataan orang.
2. Pemberian obat-obatan
Terkadang dokter meresepkan obat antidepresan untuk menenangkan pasien latah, sebab latah cenderung lebih mudah muncul ketika pasien mengalami stres atau depresi.
Cara lain untuk mengurangi latah yaitu tidak mengagetkan individu yang memiliki gangguan ini. (Serambinews.com/Suci Muliani)
