Berita Aceh Besar
Ketua FKPT Aceh: Hasil Kajian BNPT, Potensi Radikalisme lebih Rentan pada Kalangan Perempuan
Radikalisme dan terorisme tidak mengenal agama, profesi, jenjang pendidikan, kaya atau miskin. Semua memiliki potensi terpapar virus radikalisme
Penulis: Indra Wijaya | Editor: Muhammad Hadi
Namun, situasi kini sudah berubah karena sejumlah orang Aceh terlibat dalam jaringan terorisme.
Malah, Pergunungan Jalin Jantho Tahun 2010 di Kabupaten Aceh Besar, sempat menjadi pusat pelatihan terorisme terbesar di Indonesia ketika itu.
"Makanya jangan heran, dimana saja ada aksi terorisme, ada kata Aceh didalamnya, karena mereka pernah ikut pelatihan di Jalin, Jantho, Aceh Besar," tutur Mukhlis.
Mukhlis menegaskan, sekarang harus ada gagasan supaya generasi muda dibahani pelajaran sejarah Aceh yang toleran dan moderat.
Baca juga: KPK Sebut Tak "Peti Eskan" Kasus-kasus yang Sedang Diperiksa di Aceh
"Kita ini masyarakat kosmopolit, masyarakat terbuka. Makanya generasi Aceh kedepan harus berfikir terbuka. Minimal, siswa sekolah harus mampu bersikap tolerasi dalam segala hal," ujarnya.
Menurut catatannya, seseorang yang terlibat dalam kelompok terorisme, itu pasti melalui proses sikap intoleransi. Itu punca awalnya, baru kemudian tahapan berikut menjadi radikal dan terorisme.
Karena itu perlu sikap dan tindakan hidup yang toleran.
"Hindari berhubungan dengan kelompok yang suka menyalahkan amaliyah orang lain, suka membidahkan kelompok lain, suka mengkafirkan orang lain, kehidupan yang eksklusif, dan tergabung dalam organisasi ekstrimis," ujar Mukhlis.
Baca juga: VIDEO Viral Video Pasien Pria "Apa Aceh" di RSUDZA Banda Aceh Hubungi Dokter Pakai Bahasa Inggris
Acara Training of Trainer Menjadi Guru Pelopor Moderasi Beragama dan Lomba Pembuatan Bahan Ajar Video Pendek turut menghadirkan 100 orang peserta dari kalangan, datu damai, praktisi pendidikan guru Paud dan SMA dari Banda Aceh dan Aceh Besar.
Sedangkan yang menjadi pembicara Dr. Kamaruzzaman Bustamam Ahmad, M.A. (Dekan Fakultas Syariah dan Hukum UIN Ar- Raniry), Maira Himadhani, S.T., M.Sc. (Subkoordinator Partisipasi Masyarakat BNPT), Dr. Anis Maskur, M.Ag (Kasubdit GTK Kemenag RI), dan Moderator Dr. Sulaiman Tripa, S.H., M.H. (Kabid Agama, Sosial, Ekonomi dan Budaya FKPT Aceh).(*)
Baca juga: Komnas HAM: Tembakan Gas Air Mata ke Tribun Selatan Kanjuruhan Jadi Penyebab Banyak Korban Meninggal