Internasional

Warga Tunisia Sulit Dapat Sembako, Pinjam Uang dari IMF

Tunisia mengalami lonjakan harga pangan dan kekurangan bahan pokok dalam beberapa pekan terakhir

Editor: bakri
FETHI BELAID / AFP
Para pengunjuk rasa Tunisia mengibarkan bendera pada 23 Juli 2022, selama demonstrasi di sepanjang jalan Habib Bourguiba di ibukota Tunis 

Kementerian Perdagangan berjanji bulan lalu bahwa mereka bisa menyelesaikannya.

Pemerintah menjanjikan impor 20.000 ton gula dari India pada saat maulid hari kelahiran Nabi Muhammad SAW.

Namun warga tetap saja harus antre panjang hanya untuk mendapatkan sekilogram gula pada hari kelahiran nabi, pekan lalu.

Pemerintah saat ini sedang menegosiasikan pinjaman $ 2 miliar (sekitar Rp 30,7 triliun) hingga $ 4 miliar (sekitar Rp 61,4 triliun) dari IMF untuk mengatasi defisit anggaran yang diperparah oleh pandemi Covid-19 dan dampak dari perang Rusia di Ukraina.

Delegasi tingkat tinggi Tunisia pergi ke Washington pada hari Sabtu dengan harapan menyelesaikan kesepakatan.

Sebagai imbalannya, Tunisia harus berkomitmen pada reformasi yang menyakitkan, termasuk menyusutkan sektor administrasi publik yang menghabiskan sekitar sepertiga dari anggaran negara.

IMF juga menuntut pencabutan bertahap subsidi dan privatisasi perusahaan milik negara, yang menyiratkan PHK besar-besaran dan memburuknya pengangguran, yang saat ini sudah mencapai 18 persen menurut angka terbaru Bank Dunia. (tribunnews.com)

Baca juga: Presiden Tunisia Mengamuk, Pecat 57 Hakim Tanpa Sebab

Baca juga: Presiden Tunisia Kutuk Parlemen Ilegal, Dituduh Merencanakan Menebar Kekacauan di Dalam Negeri

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved