Berita Aceh Tengah
Berdiri 3 Tahun Setelah Proklamasi, Pabrik Kopi Aman Biren Salah Satu yang Tertua di Aceh Tengah
Salah satu kilang kopi gayo tertua di Aceh Tengah adalah milik Aman Biren, terletak di Kampung Simpang Kelaping, Kecamatan Pegasing
Kebun kopi tumbuh dimana-mana.
Kopi membutuhkan pabrik atau kilang untuk dijadikan green bean atau "oros" yang diproses dari gabah.
Putra Ali Basyah, bernama HM Saleh Nasri, atau ayah dari Afriandi lalu membangun kilang kopi di pabrik itu.
"Orang tua kami menambah fungsi pabrik menjadi kilang kopi pada 1990," ujar Afriandi.
Maka sejak itu, masyarakat petani kopi dan petani padi memanfaatkan keberadaan pabrik kopi dan padi Aman Biren.
Fungsi itu terus berlanjut sampai sekarang.
"Kami juga sedang melakukan perluasan lantai jemur," tambah Afriandi.
Manajemen baru H Aman Biren menempatkan Afriandi sebagai Direktur, Ernita Silviana (bendahara), Radiansyah (huller kopi), Sayang Tarama (mobiler).
Peralatan yang sudah ada di Pabrik Kilang Kopi H Aman Biren antara lain: satu unit mesin Mitsubishi Fuso 6D 14 sebagai penggerak poli dan huller, satu unit huller kopi, satu buah blower hisap, satu buah blower buang, satu unit Cevrolet pik-up tahun 1982 sebagai alat angkut kopi.
Selain itu juga ada satu unit L300 Pik Up tahun 2014 sebagai alat angkut kopi, satu unit Isuzu Elf Pik Up tahun 2007 sebagai alat angkut kopi, empat buah gudang penyimpan kopi, satu buah gudang bangunan pabrik untuk prosesing, dan halaman jemur berkapasitas 8 ton gabah.
"Dengan adanya kehadiaran kilang kopi membuka lahan pekerjaan untuk masyarakat setempat karena di butuhkan tenaga untuk menjemur kopi sesuai dengan kadar air yang di butuhkan oleh para toke kopi untuk di jual kembali," ujarnya.
Seiring dengan banyaknya masyarakat datang ke pabrik kilang kop CV H Aman Biren untuk memproses hasil pertaniannya, maka semakin hidup roda perekonomian masyarakat di Kecamatan Pegasing khususnya dan masyarakat Aceh Tengah pada umumnya.
"Hanya saja kami masih terkendala dengan greenhouse untuk menjemur kopi saat musim hujan," lanjut Afriandi. (fikar w eda)
Baca juga: Kisah Rahmah, Ketua Koperasi Ketiara, dari Kopi Gayo Gelondong sampai Ekspor ke Luar Negeri
Baca juga: Bangga Pariwisata dan Kopi Gayo