Tangkal Hoax
Meredam Hoax di Akar Rumput
Hoax yang sudah menyebar bisa menimbulkan keresahan masyarakat, perpecahan hingga pembunuhan karakter.
Penulis: Rahmad Wiguna | Editor: Ansari Hasyim
Laporan Rahmad Wiguna I Aceh Tamiang
SERAMBINEWS.COM, ACEH TAMIANG - Sejak lama, warung kopi menjadi pusat aktivitas bagi warga Aceh.
Mulai dari transaksi binis, silaturahmi hingga isu politik, dibahas di warung kopi.
“Jadi, jangan heran bagi pendatang kalau mendengar pembahasan politik yang sangat serius di Aceh itu, ada di warung kopi,” kata Alhafizul Amri saat berbicara kepada Serambinews.com 29 Agustus lalu di Aceh Tamiang.
Alhafizul merupakan salah satu relawan yang tergabung dalam komunitas Investasi Silaturahmi Tamiang (Ivsat).

Ivsat merupakan organisasi kemanusian yang didirikan 17 pemuda Aceh Tamiang.
“Misi kami juga berkaitan dengan menangkal hoax,” kata Alhaizul yang kerap disapa Hafis.
Meski awalnya hanya beranggotakan 17 orang, Ivsat kini terus berkembang pesat.
Sekarang, komunitas ini memiliki kader merata di seluruh kecamatan di Aceh Tamiang.
Dampak hoax
Hafis, bersama anggota Ivsat lainnya aktif mengorganisir rekan-rekannya mencermati berbagai isu hoax yang berseliweran.
Bisa berasal dari berbagai platform media sosial maupun isu-isu yang berkembang di seputar warung kopi.
Hafis bersama komunitasnya sadar keberadaan hoax di tengah masyarakat sangat berbahaya dan berpotensi memecah belah tatanan sosial.
Jika terus dibiarkan dan menggelinding liar, hoax bisa berubah menjadi petaka yang berdampak masif di tengah masyarakat.
Hoax yang sudah menyebar bisa menimbulkan keresahan masyarakat, perpecahan hingga pembunuhan karakter.

Jauh lebih parah, keberadaan berita hoax saat ini tak ubahnya seperti propaganda yang digaungkan rezim otoriter pada masa perang.